megamendungkelabu

Jumat, 25 Januari 2013

Si Eja


‘ Tuyul’ kecil itu bernama Eja. Tingginya cuman beberapa puluh senti, dan ‘tuyul’ itu sekarang sedang menggigit kancing celanaku dengan brutal. Kalian penasaran dengan jati diri Tuyul ajaib yang doyan menggelinding kemana-mana tersebut? Baiklah akan kuceritakan dengan ganteng. Awal mulanya dua bulan yang lalu. Setelah sekian ribu tahun merantau ke barat menemani biksu tong  kota solo untuk mencari ilmu kanuragan, akhirnya sekarang aku lebih sering stay di kampung. Ngerjain komik cinta dirumah, ngegaul di rumah tetangga dan akhirnya ‘nemu’ makhluk tuyul kecil bernama Eja.

Nama komplitnya ‘Ezza Dhani Al Farizi’, telah berlari-larian sambil pake pampers selama 8 bulan di muka bumi. Seperti layaknya bayi yang berusia 8 bulan, si tuyul ini suka menggelinding kemana-mana. Kurasa, andaikata ortunya ‘meleng’ sebentar saja, si Eja ini bakal ngilang sampe kampung sebelah.  Hampir  5 menitan si Eja menggigit kancingku, heran. Apa dia salah mempersepsikan ‘kancing celana’ dengan ‘putting payudara’. Entahlah setelah bosan, doi merangkak dengan tak terkontrol menuju pengki sampah di samping lemari. Oh men, andaikata aku menjadi pengki tersebut, aku akan teriak:

 “Thidhaaaak!!!!!” kemudian berlari sekuat tenaga dan bersembunyi di balik jendela. 

Namun seperti  yang kalian ketahui, sejak jaman Pengki eksist di muka bumi, belum pernah tuh aku dengar ada pengki berkaki. Dan begitulah…

Adegan ‘mature content’ yang diperagakan oleh Eja itu memaksaku untuk segera berlari dan menyingkirkan pengki dari mulutnya. Poor pengki…

Saat  ngeliat si Eja ngemut pengki, aku kepikiran materi kuliah selasa kemarin.  Dosenku siang itu memberikan kuliah tentang ‘hakikat mengenali dunia’.  Materi yang membuat ‘akal sehat menggelinding kemana-mana’ itu akhirnya memang tidak bisa aku pahami dalam satu hari. Hakikat secara sederhana berarti ‘intisari atau dasar’, ada juga yang mengartikan ‘ kenyataan yang sebenarnya’.  Proses yang sangat religious ini dimulai dari pertama kali ketika manusia terlahir didunia. Berjalan pelan memahami alam sekitar, menjelajahi dimensi yang sangat baru, dan berakhir ketika ‘masa berlaku’ manusia ini habis.

Penjelajahan tersebut sangat menyenangkan. Kurasa ketika si eja menggigit kancing celanaku dengan brutal, dia sedang melakukan Proses religius ‘hakikat mengenali dunia’. Secara sederhana, akan banyak luapan emosi yang muncul di otak ‘si tuyul’ tersebut.

Ketika melihat pengki Mungkin letupan pikiran si eja semacam:

“Wooow, benda ini begitu keras, licin, apakah ini?”

Ketika melihat kancing celana si kribo, pikiran eja berubah:

“kenapa benda ini tidak mengeluarkan susu seperti punya emak?!”

Kemudian Ketika melihat si kribo:

“makhluk apa ini!!!arrgh tidak ” #sambilmenggelindinghisteris

Iya, si tuyul itu mengelinding lagi, kali ini dia menggelinding ke pangkuan emaknya. Di tempat yamg tepat, dan segera saja dia menetek dengan antusias. Kurasa hari ini si tuyul bercelana pampers itu belajar banyak hal. Sebanyak aku mempelajari banyak hal dari si tuyul yang doyan menggelinding kemana-mana itu.  Hey man, kayaknya aku harus berguru si Ezza Dhani Al farizi’ dalam mengenal dunia deh?  Ada banyak tindakan ‘akibat ketidaktahuan’ si tuyul yang bisa di terapkan di kehidupan kita. Setidaknya doi tidak pernah takut untuk pergi kemanapun dan melakukan apapun. Bersemangat. Dan tentu saja  tidak pernah ragu untuk menggigit kancing celanaku dengan brutal.

Tulisan ini tercipta
gara-gara si Scanner error
dan bingung harus ngapain.
Mujix
Simo, 25 Januari 2013