Sejenak Saja Sudah Cukup
“ Mukanya Pak Ban menyebalkan, dia membantaiku dengan banyak
hal, kemudian tertawa ketika ujian sudah selesai, sial”
Temanku memecah keheningan di kantin kampus Mojosongo itu
dengan sebuah keluhan. Yak, keluhan di siang bolong yang memaksaku untuk
sekedar memperhatikannya dengan seksama. Dia adalah kawanku satu angkatan. 10
menit yang lalu dia tengah bersitegang dengan beberapa dosen untuk
mempertanggungjawabkan tugas akhirnya di hadapan khalayak akademisi kampus. Dia
terus mengeluh dan berbicara kesana kemari.
Aku sedang bosan dengan segala keluhan hari ini.
“Hahaha pokokmen ndang lulus trus kerjo neng Jakarta!! Ndang
minggat ben ra ketemu wong-wong kampus sing njellehi” oke, keluhan tersebut
disambut dengan manis oleh seorang cowok berambut panjang, dan dia kakak
tingkatku. Dia juga sama dengan temanku yang tengah mengeluh, terus berbicara
entah sampai dimana.
Sialan. Segera kusimak pembicaraan kawanku yang lain.
“kamu tau dosen yang itukan, dia itu tolol atau bego sih.
Tau udah mahasiswa lama masih saja ngasih birokrasi mbulen dan ruwet gak jelas
gini. Belum lagi kasus uang Magang yang gak jelas juntrungannya”
Cih, kenapa isinya gak jelas semua sih. Aku mengumpat di
dalam hati.
“Hahahaha kalian semua santai aja lagi, nikmati saja waktu
kalian. Nih ada game terbaru buat Ipad kalian, sejenis Race gitu sih. Tapi asik
lhooo untuk sekedar membunuh waktu. hahaha”
Ya. dia tertawa. Tertawa keras bercampur dengan Obrolan
mengenai keluhan tentang ujian, tentang minggat di Jakarta, dan dosen yang
katanya tolol tersebut. Sepertinya semua ini bakal membuatku gila.
Mereka semua berbicara sangat banyak. Kesana-kemari
mempersoalkan segala macam.
aku hanya diam.
Tenggelam dalam riuh rendah suara manusia.
Aku kelelahan.
Pandanganku kualihkan ke segala arah. Tatapanku berhenti
dilangit biru siang hari yang sangat terang benderang. Walau panas dan sedikit
menyilaukan, mega-mega berwarna putih itu melengangkan riuh rendah suara
manusia itu untuk sejenak.
Sejenak saja sudah cukup.
Aku tersenyum simpul melihat Tuhan menurunkan firman-Nya
melalui semesta.
“Didunia ini ada banyak hal yang tidak bisa kau kendalikan
seorang diri, Nak. Semesta-Ku terlalu berat untuk kau topang seorang diri.
Kesinilah, bermain dan bercengkrama sejenak dengan-Ku”
Mujix
Iya, aku akan segera
berkencan dengan-Mu
Punggawan ,25 Februari 2013
Mujix
Iya, aku akan segera
berkencan dengan-Mu
Punggawan ,25 Februari 2013
<< Beranda