megamendungkelabu

Kamis, 06 November 2014

Hujan Es Krim Corneto

Hal paling menyenangkan di awal bulan November ini adalah hujan yang turun tadi malam. Saat itu pukul 19.30 WIB (Waktu Indonesia Barat), aku sedang bengong berada di kamar tidur sambil istirahat sejenak dari rutinitas menggambar komik. Suasana petang itu gerah seperti biasanya, jendela di samping tempat tidur yang terbuka itupun tidak terlalu banyak membantu. Ijek sumuk, di saat seperti itu, biasanya aku merindukan benda semacam Es krim coklat Corneto.

Sayangnya rumahku sangat jauh dari peradaban manusia yang intelektualnya sudah bisa menghasilkan es krim. Atau setidaknya menjual es krim. untuk mendapatkan Es krim coklat Corneto, aku  harus pergi ke Alfamaret yang jauhnya 8 KM. Beneran, harus menempuh jarak  8 KM hanya untuk mendapatkan Es krim coklat Corneto yang akan habis dimakan dalam 8 menit, dan menurutku itu tidak fair. Alhasil di malam yang gerah dan ajigile itu, aku hanya bisa berkipas-kipas sembari guling-guling di kasur dan berharap ada Es krim coklat Corneto jatuh dari langit-langit.

Beberapa menit berlalu dalam kesia-siaan. Dari atas genteng tiba-tiba terdengar suara teng klothak, agak berisik dengan tempo yang tidak beraturan. Aku berpikir sejenak, itu bukan suara tikus yang sedang balapan lari, mustahil pula suara Es krim coklat Corneto jatuh dari langit.

Aku tersenyum kecil, kemudian aku bangkit dari kasur sambil berteriak lantang.
“Hujaaaaan!!!!!”

Aku berlari keluar kamar, menuju halaman rumah dan mendongakkan kepalaku ke langit yang hitam kelam itu. Beneran hujan Men! aku terdiam beberapa detik menikmati butiran air yang menetes di wajahku. Aku memandang toko kelontong milik tetangga yang ternyata masih buka. Segera saja aku menghambur ke ruang kerja, tempatku mengerjakan komik. Tas Consina berwarna biru tua itu tergeletak pasrah di samping lemari, aku segera merogoh kantong kecilnya dan mengambil uang 5000. Yess!! Malam ini aku bisa mengerjakan komik di tengah suasana hujan yang dingin sambil minum susu coklat panas dan ngemil roti rasa abon favoritku.

Hal paling menyenangkan di awal bulan November ini adalah hujan yang turun tadi malam. Berbekal uang 5000 rupiah itu aku berlari, sesekali melompat, dan mengangkat tangan untuk meraih air hujan yang turun perlahan. Sepertinya aku belum pernah segirang itu akhir-akhir ini. Uang sejumlah 5000 rupiah bisa aku tukarkan dengan dua roti wafer Tango rasa coklat, dua Roti Khong Guan Malkist rasa  abon sapi, dan dua sachet susu coklat Frisian Flag. Benda-benda itu mungkin memang tidak sebanding dengan Es krim coklat Corneto, namun benda-benda itu juga sama dahsyatnya sebagai teman lembur saat mengerjakan komik.
Ketika aku kembali dari warung, hujan benar-benar turun. Aku memandangnya dengan takjub.

“Tau gak sih Jan, elo ditungguin banyak orang akhir-akhir ini”  sapaku kepada hujan yang turun perlahan. sok romantis gituh ngobrol sama Si Hujan.

“ Woi Boi! Elu bukannya Sok romatis, Elu mulai gila gara-gara ngerjain komik yang gak kelar-kelar” tukas sang hujan menanggapi sapaanku. Bwahahaha, obrolan absurd nan imajiner itu akhirnya terjadi juga.

Yah karena hujan turun, aku enggak jadi berharap ada Es krim coklat Corneto jatuh dari langit-langit. Es krim coklat Corneto mungkin bisa kudapatkan dengan pergi ke Alfamaret yang jauhnya 8 KM. Nah, untuk mendapatkan hujan? Aku harus nungguin 8 Bulan, kurang lebihlah, belum lagi kalo molor dan delay di jalan. 8 KM sama 8 bulan jauhan mana sih? Jauhan 8 bulan lah! Lagian satu Es krim coklat Corneto di malam yang gerah dan ajigile itu, hanya bisa memuaskan nafsu seorang cowok kribo yang kepanasan, selama 8 menit. Air hujan yang turun perlahan itu bisa mendinginkan sejagat umat manusia yang tengah gerah dan memberikan kehidupan di muka bumi hingga hari ini.

Pastinya, air hujan tidak dijual oleh Alfamaret. Aku juga enggak rela sesuatu hal semenakjubkan ‘Hujan’ dimonopoli sebuah korporasi se-komersial Alfamaret. 
Hal paling menyenangkan di awal bulan November ini adalah hujan yang turun tadi malam. 
Beneran.

Mujix
benar-benar
ingin pergi travelling
ke tempat tang banyak
langitnya >___<
Simo, 06 November 2014