Challenger Spirit
Di pertandingan ETU VS CHIBA ini siapa yang menjadi
penantang?
Yang kutanyakan, siapa yang lebih cocok menjadi penantang. Pertanyaanku
bukan soal jawara dan penantang.
Maksudku hati, mental penantang.
Tim yang benar-benar kuat terdiri dari orang yang selalu
keras terhadap diri sendiri, menghormati lawan, dan seolah kedua belah pihak
saling menantang satu yang lain.
Tidak ada hubungannya dengan peringkat atau jumlah gelar
yang dimiliki. Yang ada hanya keinginan kuat untuk terus maju.
Itulah challenger
spirit yang kumaksud.
Sudah kubilang ‘kan? kita penantang. Penantang harus
menghadapi berbagai hal. Lawan, diri sendiri, Lingkungan dan situasi. Kalau
permainan dikendalikan lawan, kita diuji untuk merebut kendali permainan.
Menundukan kepala dan protes akan penilaian wasit takkan mengubah apa-apa. Kalau kita benar-benar ingin maju, banyak sekali hal yang harus kita tantang.
Menundukan kepala dan protes akan penilaian wasit takkan mengubah apa-apa. Kalau kita benar-benar ingin maju, banyak sekali hal yang harus kita tantang.
Ya begitulah. Dan itu, bukanlah hal yang menyebalkan
sekalipun susah. Dibalik tantangan yang kita pilih, pasti kita bisa memperoleh
sesuatu.
Orang yang tahu itu takkan berpikir kalau tantangan adalah sesuatu yang
berat. Berharap pada diri sendiri yang bisa
berkembang, dan menghadapi hal yang di hadapannya dengan penuh harapan. Bagiku mereka terlihat menghadapi
tantangan dengan perasaan seperti itu.
Jangan pernah gentar, jadilah penantang yang melebihi CHIBA.
Jangan lupa kalau dalam dunia kompetisi, mereka yang pantas
jadi pemenanglah yang akan meraih kemenangan.
-Kutipan dialog Tatsumi dari manga Giant Killing Vol. 26, Karya Tsujitomo dan Masaya Tsunamoto-
Takeshi Tatsumi
(Sumber: filosofiadosanimes.wordpress.com)
Mujix
beberapa nasihat
terkadang datang
dari arah yang
tidak kau sangka-sangka.
Simo, 6 Oktober 2015
<< Beranda