INKtober
Di timeline Facebook sedang ramai
gambar-gambar bersliweran. Nongol di berbagai sudut beranda. Ada yang bikin ilustrasi, desain
karakter, bahkan bikin komik. Ajiiib deh. Pada semangat gitu ngikutin event ‘INKtober’.
Buat yang belum tahu, INKtober adalah
event dimana para penggambar di seluruh dunia menantang dirinya sendiri untuk
membuat karya menggunakan media tinta selama satu bulan. Media tintanya bisa dari bolpen, spidol, kuas, dsb. Enggak ada aturan khusus soal kuantitas sih, namun yang pasti harus ada
komitmen untuk menggambar dengan jadwal yang tetap.
Logo INKtober.
(Sumber: www.iamreedicus.com)
Biasanya sih temen-temen
mengunggah karya mereka setiap hari.
Iya setiap hari. Bujug!!!
Event super duper
keren bernama INKtober ini digagas oleh seorang seniman bernama Jake
Parker. Iya Jake Parker. Beda orang sama seorang pahlawan super yang suka
melompat-lompat kayak laba-laba itu. Jake Parker adalah seorang illustrator yang
malang melitang di berbagai film animasi laris bioskop, seperti Ice Age dan Rio. Nah ini dia fotonya Om Jake. iya foto cowok. Mengupload foto cowok di blog ini tuh rasanya... Rasanya... Ah sudahlah... Tapi doi ganteng juga ya Bo...
Jake Parker.
(Sumber: http://new.mackinbooktalk.com/the-tooth-fairy-wars/)
Misi dibalik gagasan event INKtober sebenarnya sangat sederhana, Jake parker ingin
ada wadah untuk para illustrator, komikus, seniman atau siapapun untuk mengasah
kemampuan menggambar secara rutin agar ada peningkatan dalam berkarya. Semacam,
naik level dari CALON GEBETAN ke CALON PACAR. Seperti kata pepatah, asa bisa karena biasa.
Intinya sih INKtober adalah acara
dimana kebiasaan positif bernama menggambar
harus dirayakan dengan tantangan untuk bersenang-senang. Semenjak diadakan
pertama kali pada tahun 2009, acara INKtober ini telah diikuti
oleh ratusan bahkan ribuan illustrator dari berbagai negara. Ini nih websitenya Om Jake Parker: http://mrjakeparker.com/
Gituh, Nah udah tahu kan kerennya
event INKtober, bayangin Men, ratusan
bahkan ribuan illustrator tumplek blek menyebarkan
energi positif untuk menggambar pada satu waktu yang sama. Tapi tahu enggak apa yang paling keren dari INKtober, dari
2009 hingga tahun ini aku belum pernah sekalipun ikut acara ini. Yaelah. Kemana
aja lu Tong!
Yah, gini sih, gimana ya
bilangnya. Intinya sih aku sangat repoooot sekali sampai enggak bisa ikutan
acara ini. Ja.. Jangan dikira aku membela diri lhoo yah, beneran kok. Aku
sangat repot, kalau enggak repot tentu saja aku akan dengan senang hati
mengikuti acara ini.
Repot. itu adalah kata yang
sering nempel di otakku untuk menggambarkan INKtober. Walau enggak ada
ketentuan yang mutlak, menggambar setiap hari kemudian di upload terus nunggu
mendapat perhatian publik, itu sangat merepotkan. Apalagi untuk orang-orang
yang sedang terjangkit ‘No Like Phobia’.
Aku agak lupa darimana dapet istilah itu, istilah ‘No Like Phobia’ katanya diberikan untuk orang-orang yang suka galau gara-gara enggak dapat ‘Like’ atau ‘jempol’ di postingan mereka.
Wuidiiih. Ngeri yeee.
Aku juga pernah mengalami Phobia ini saat membuat fanspage Si Amed. Sekarang sih udah enggak. Biasa aja. Bener. sekarang ganti phobia yang lain, 'Jodoh Phobia', ketakutan enggak kebagian jodoh gara-gara para pria tampan di luar sana.
Aku agak lupa darimana dapet istilah itu, istilah ‘No Like Phobia’ katanya diberikan untuk orang-orang yang suka galau gara-gara enggak dapat ‘Like’ atau ‘jempol’ di postingan mereka.
Wuidiiih. Ngeri yeee.
Aku juga pernah mengalami Phobia ini saat membuat fanspage Si Amed. Sekarang sih udah enggak. Biasa aja. Bener. sekarang ganti phobia yang lain, 'Jodoh Phobia', ketakutan enggak kebagian jodoh gara-gara para pria tampan di luar sana.
Fanspage Si Amed.
(Sumber: Facebook.com)
Berkarya hanya untuk mendapat perhatian atau ‘like’ orang
lain itu sangat melelahkan, Sob. Sekarang aku mencoba menyederhanakan niat dan
ambisi saat membuat karya. Aku ingin berkarya karena ingin berkarya. Sesederhana itu. Ketika karya kita kebetulan bagus, orang lain seneng, syukur-syukur bisa
dapat pemasukan, anggap saja itu bonus. Bukankah bonus atau hadiah biasanya
akan diterima oleh orang yang bekerja keras.
Tahun ini aku (lagi-lagi) absen
enggak ikutan INKtober. Aku mencoba menantang diriku sendiri untuk tantangan
yang lain. Tantangan yang lain itu bernama ‘Writingtober’. Maaf judulnya kalau agak absurd bin gak jelas. ‘Writingtober’ adalah sebuah misi dimana aku harus
curhat tentang apapun dengan media tulisan di blog ini selama satu bulan. Kalau bisa 31 postingan, terus update setiap hari. repotnya juga sama
kok, cuman beda aktivitas doang. Situ nggambar, saya nulis. Situ punya pacar, saya nangis. Ehh.
Alasanku saat memikirkan
tantangan ‘Writingtober’ disebabkan oleh sepinya blog ini dari tahun ke tahun. Kalian lihat sendiri deh, masak Di tahun 2015 ini ada 6 bulan, dimana setiap bulan aku
hanya bisa nulis 1 postingan doang. Itu satu bulan Gue kemana ajah!!! Itu satu bulan Gue diculik siapaaah!!! Perasaan aku
enggak gabung sama kera sakti buat mencari kitab suci ke barat!! Huft... Intinya hatiku sedih sekali. Sesedih lelaki yang patah hati karena belum sempat memiliki.
Aku sempet galau juga ngeliat timeline
Facebook sedang ramai pada merayakan INKtober, pengen ikutan juga, namun apa daya,
aku harus menaklukan rasa malas dalam menulis. Aku benar-benar yakin, ilmu
menulis sangat bermafaat untuk karirku berkomik di masa depan. Aduh. Ngebayangin nulis setiap hari di blog,
kepalaku pusing sekali. Glek. Minum Antimo dulu.
Terlepas dari apapun niat kalian
mengikuti event INKtober, pokoknya semangat terus ya. Menggambar itu sangat
menyenangkan kok. Semoga aku bisa post
tulisan setiap hari, seperti kalian nge-post gambar di timeline Facebook.
Segera beraksi!!
Mujix
Harus bisa bersyukur.
soalnya kalau enggak bersyukur
rejekinya bisa ilang terus dialihkan
ke orang lain deh.
Simo, 2 Oktober 2015.
<< Beranda