megamendungkelabu

Selasa, 03 Oktober 2017

Latar Belakang Komik

Halaman 60 dari 
Komik Proposal Untuk Presiden
(sumber: Dokumen pribadi)


Dulu aku malas menggambar latar belakang. Paling suka menggambar karakter yang lagi pose keren. Ngapain harus susah-susah menggambar pohon!? Ngapain berpusing ria menggambar sepeda atau kendaraan bermotor di jalan?  Ngapain bergalau ria menggambar rumah-rumah!? Ngapain!!
Makanya komik-komikku dulu sangat 'hening' dan sepi. Lha wong isinya tokoh-tokoh yang semuannya PRIA dengan wajah close up dengan muka-muka sok cool.

Bukan apa-apa, soalnya menggambar wanita dengan proporsi yang benar itu sulit! Karena menggambar 'buah dada' itu susahnya bukan main. Salah menempatkan 'buah dada' saat menggambar, wanita itu bisa saja dikira tokoh makhluk Wewe Gombel oleh pembaca.
Namun setelah membaca buku Making Comic milik Scot McCloud, 
aku tergila-gila mengeksplorasi komik dengan latar belakang.
Beliau intinya bilang, perlakukan latar belakangmu 
sebagaimana kamu memperlakukan karaktermu!

Karena komik yang bagus biasanya memiliki tokoh dan latar belakang yang jelas. Baik itu latar belakang fisik dan non fisik (tentu saja Omm Scott melampirkan beberapa contoh komik yang membuatku terpana terkait pernyataannya).

Dhuarrr!!! Dan sekejap di kepalaku ada ledakan besar!

Saat itulah terjadi sebuah titik balik besar dalam karir berkomikku. Aku memutuskan untuk belajar menggambar latar belakang!

Mau tidak mau aku harus belajar menggambar pohon. Iya Pohon! Googling sana-sini mencontoh gambar orang menaiki sepeda. Bertekad untuk menggambar berbagai macam rumah. Mulai dari rumah joglo, rumah susun, rumah tangga hingga Rumah Iramah (Rhoma Irama, Woy!!).
Karena menggambar latar belakang yang bagus membutuhkan energi dan fokus berlebih, akhirnya aku sering merasa bosan dan lelah. Salah satu cara untuk mengusir 'dua cecunguk' itu adalah berbuat 'iseng' dengan latar belakang yang tengah aku buat.

Salah satu keusilanku bisa kalian temukan di komik 'Proposal Untuk Presiden' halaman 60. Dimana aku dengan 'pede'-nya mencantumkan nomer hape di salah satu sudut papan iklan.

Dan percaya atau tidak, keisenganku itu 'berhasil' menggaet seorang pembaca wanita untuk sekedar memberi testimoni sambil ngegodain komikus tampan ini. Ralat. Yang ngegodain sebenarnya aku. Well, membaca testimoni 'unyu' via SMS itu membuatku tersadar. Sikap malas tidak akan membawamu kemana-mana. Ini dia testimoninya!

Screen Shot dari SMS-Mbaknya.
(Sumber: Dokumen Pribadi)


Andaikata dulu aku malas menggambar latar belakang, mungkin aku tidak akan mendapatkan SMS kejutan dari mbak pembaca wanita unyu tersebut. Andaikata dulu aku malas menggambar latar belakang, mungkin aku tidak akan menjadi seorang komikus.

Dan jika aku tidak menjadi komikus, kurasa aku akan sukses sebagai model dan bersaing ketat dengan Hamish Daud untuk mempersunting Raisa. Karena mimpi adalah kunci. 
Wkwkwkwkw!

Mujix
Pria dewasa yang jarang up date Blog
Dikarenakan profesinya sebagai
komikus sedang lagi rame-ramenya. 
Btw project komik 'Bukan Sembarang Gamers' 
sudah hampir selesai. Horee
Simo, 03 Oktober 2017