megamendungkelabu

Minggu, 31 Desember 2017

Si Anu

Tahun ini benar-benar tahun yang sibuk. Aku menghabiskan hidupku di meja kerja untuk membuat komik. Dan kisah ini sebenarnya terjadi di beberapa pekan yang lalu, Jadi aku sedang menggambar siang itu. Ibuku berteriak dari luar. Beliau berkata kalau Si Anu benar-benar iri kepadaku. Menurut Si Anu, hidupku sangat sempurna.

Si anu bilang, kalau aku memiliki pekerjaan sesuai passion dan bisa dikerjakan di rumah (atau di manapun) itu sangat menakjubkan, apalagi dengan waktu bebas nan tak terbatas untuk melakukan apapun yang aku sukai.

Nggambar, karya hasil jadi dikirim via internet, kalo udah beres, langsung deh ditransfer via Bank. Menurutnya, rutinitas itu benar-benar berbanding terbalik dengan dirinya yang pegawai di rental komputer kecil di daerah kampus.

Ya, dia memang berprofesi seperti pegawai yang kita kenal pada umumnya. Berangkat pukul 8 dan pulang pukul 4. Jika sedang ramai Si Anu bakal bertahan sampai malam untuk mengejar setoran.

Aku sudah tahu siapa Si Anu yang dibicarakan oleh ibuku. Si Anu tersebut adalah sesosok pribadi yang ramah, memiliki seorang istri setia, memiliki banyak teman di kampungnya, dan tentu saja sudah memiliki rumah sederhana.

Saat ibuku berkata bahwa  Si Anu benar-benar iri kepadaku, yang menurut Si Anu bahwa hidupku sangat sempurna, aku hanya bisa tertawa di dalam hati.

"Bwahahahahaaaa! Mungkin ini yang dimaksud 'rumput tetangga lebih hijau'!" Batinku.

Aku kembali melanjutkan aktivitas menggambar sambil menepis rasa iri karena belum memiliki pencapaian seperti Si Anu. Kenapa rasa iri harus ditepis?

Karena membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain itu seperti memasang jepitan jemuran di kedua telinga. Sakit dan perbuatan tidak berfaedah. Kayak gak ada kerjaan yang lain saja, Bosku. Selamat hari terakhir di tahun 2017.Tahun ini benar-benar tahun yang sibuk.

Mujix
Sedang berada di keramaian manusia
yang tengah merayakan pergantian masa.
Tanpa kamu. Tentu saja.
Solo, 31 Desember 2017