megamendungkelabu

Selasa, 17 April 2018

Komik Gue

"Kok komik yang gue bikin nggak masuk timeline? Payah tuh timeline gak ngakuin gue eksis!"

***

Yaelah. Jangankan masuk timeline (dunia komik Indonesia), di katalog pameran aja judul komikku salah ketik . Ini semacam 'teguran' dari Tuhan kalau di 'dunia komik Indonesia' aku memang masih berupa kecambah.  Yuk berkarya!

Berkarya sampai orang mengenalku tanpa kamu harus menjelaskan siapa dirimu.

Berkarya hingga suatu saat hal-hal sepele semacam 'salah ketik' tidak membuat mood agak buruk sepanjang pembukaan pameran. Ah sial. Ternyata aku termasuk makhluk yang baperan.

Berkarya sampai memahami konsep bahwa 'setiap karya memiliki jalan hidupnya masing-masing'.

Entah menjadi mahakarya atau tertelan lini masa, siapa yang tahu? Setidaknya karya itu telah ada dan menjadi rekam jejak salah satu umat manusia.

Salah satu umat manusia itu kamu. Kamu dan karyamu.

Salah satu prinsip yang aku genggam beberapa tahun ini adalah mengenai pentingnya memahami keadaan diri.

Jika aku merasa rendah diri, aku akan mengingat orang-orang yang kagum,  tersenyum kecil, terkesan, sekedar komen 'mantap bosku', dan mungkin berubah menjadi lebih baik karena karyamu.

Namun jika aku merasa terlalu tinggi hati, aku akan memandang orang-orang yang lebih tinggi dan sukses daripada aku. Karena di atas kecambah masih ada langit dan langit.

Selamat mas Is Yuniarto, aku bahagia banget membaca berita ini. Wayang kulit versi Iron Man, Dr. Strangge, dan Nebula? Ajib bener. Sukses selalu buat sampeyan! Hehehe.

Mujix
Lelaki yang suka curhat di medsos kalau 'mager', 'artblock' dan 'badmood'.
Bogor, 17 April 2018