megamendungkelabu

Jumat, 02 November 2018

3000 Perak

Di suatu petang yang sangat syahdu di Jakarta. Aku sedang bercengkrama dengan Mas Mas Gojek menembus macetnya jalan di depan Mall Kota Kasablanca.

Mas Gojeknya ramah abis, atau entah sedang bosan dengan laju lalu lintas yang lamban, terus doi nanya. "Wah, Abang ke tukang pijet pasti sedang kecapekan ya?". FYI, terakhir kali aku dipanggil 'abang' saat beli 'Durian Ucok'.

"Maksudnya?" Tanyaku mencoba memperjelas keadaan.

"Lhaah itu, di aplikasi Abangnya mau turun di Salon dan Spa, gitu. Pasti mau pijet!" Ujarnya dengan terkekeh geli.

Oh. Aku baru paham. Tempat dimana aku turun memang sebuah salon dan spa, dan itu aku memilih tempatnya sangat acak. Mau salon kek, mau panti pijet kek, mau rumah mantan kek, selama dekat lokasi tujuan dan tarifnya murah sudah pasti aku jabanin.

"Kagaak, Bang. Aku gak mau pijet. Aku mau ke Stasiun Tebet" kataku perlahan.

"Hah?" Sang driver heran.

"Salon dan Spa itu lokasinya di seberang jalan Stasiun Tebet. Kalau aku ngetik  tempat tujuan 'Stasiun Tebet', nanti kena tarif 8000 rupiah, Bang!" Ujarku sambil menutup hidung dari polusi udara jalan raya.

"Nah, kalau aku ganti 'tempat tujuan' dari 'Stasiun Tebet' menjadi 'salon apalah itu', tarif yang muncul 5000 rupiah! Lumayan ngirit beberapa ribu perak, dengan jarak tempuh yang hampir sama" kataku sambil tertawa bangga.

Sang Abang Gojek ikut terkekeh dengan nada yang agak aneh. Mungkin ia merasa dicurangi. Karena di dunia ini ada kaum-kaum yang menyamakan arti kata 'hemat'  dengan kata 'pelit'.

Namun daripada 'pelit' aku lebih suka menyebutnya dengan kata 'jeli'. Bayangin aja, selisih 3000 perak dikalikan dengan 100 perjalanan. Udah ada uang 300.000, Bung!

Itulah mengapa aku mencoba untuk jeli dalam mengatur pengeluaran. Masa depan itu tidak bisa diprediksi, hal-hal semacam itu sering aku lakukan agar kelak selisih uang tersebut jadi simpanan di masa depan.

Mulai dari yang kecil. Mulai dari yang sederhana. Semacam mengakali tempat tujuan turun saat naik ojek daring. Menyimpan uang receh di satu tempat. Mengatur waktu pembelian sepatu baru agar tepat dengan hari besar saat ada promo.

Karena aku percaya, sebuah hal yang besar, pasti berawal dari sesuatu yang kecil dan sederhana.

Namun sesuatu suara lirih bergema di ujung hati nurani. "Alah, bilang aja dompet lagi bokek! pake sok berfilsafat segala, lu Tong! Wkwkwkkw".

Mujix
Lelaki yang pernah memutuskan naik Busway setelah melihat tarif ojek daring yang naik gila-gilaan saat jam pulang kerja.
Stasiun Tebet, 4 November 2018