megamendungkelabu

Jumat, 04 Januari 2019

Tuhan itu...

Siang itu aku sedang menggambar. Mamak berada di kamar sedang sibuk mencoba menelfon adiknya. Adiknya mamakku, alias tanteku sedang ditimpa sedikit kemalangan. Anaknya sakit dan belum sembuh sejak hampir satu tahun yang lalu.

Bolak-balik mamakku mencoba menelfon namun tidak ada jawaban. Tidak ada suara apapun dan hening. Tiba-tiba saja suasana senyap siang itu dirusak oleh celetukan mamakku.

"Lha, si anu itu njaluk mari kok karo Yesus. Kudune ki karo Alloh!"

Aku yang sedang menggambar tiba-tiba keselek mendengar pernyataan kontroversial beliau.

"Hah!? Opone!? Piye-piye?!" Ucapku sambil membalikkan badan untuk memastikan pernyataan.

"Yho kui mau, kapan kae jarene si anu ki pendak wengi ki ndonga ben anak'e mari, nek nduwe penjalukan kui yo nyuwun karo Alloh. Dudu Yesus." Tukasnya lagi.

Mamakku memang lulusan SD. Jadi ada beberapa hal fundamental yang kadang perlu dimaklumi. Namun kali ini kayaknya beliau agak keterlaluan 'bercandanya'.

"Mak, asline aku prekewuh ngajari wong tuwo, tapi nek sing iki aku crito sithik soal Tuhan, yo!" Ujarku.

"Maksud'e?" Mamakku bingung.

Aku mengambil nafas panjang. Di kepalaku sedang menyederhanakan beberapa ilmu filsafat dan teologi yang selama ini aku pelajari agar bisa 'sedikit' meluruskan pemikiran mamakku.