Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Antara Aku, Namamu, dan Bang Rhoma Irama

Mungkin malam ini aku kangen kamu. Atau mungkin enggak. Aku juga gak tahu harus gimana mendiskripsikannya. Tapi. Hari ini sudah dua kali aku mendesiskan namamu. Pertama kali, Nama belakangmu aku desiskan saat menguras bak mandi. Saat yang aneh. Aku sendiri juga merasa aneh. Ada hubungan apa coba, antara nama belakangmu dengan menguras bak mandi. Kedua, aku mengucapkan nama belakangmu ketika sedang menggoreng telur ceplok. Ini makin absurd. Oi, seseorang di sana, tolong pake rambut di kepalaku untuk menguras bak mandi. Sepertinya jatah postingan ini hanya untuk membicarakan hal-hal yang sepele dan gak penting. Se-gak penting apa sih? Se-gak penting adegan ‘seorang cowok berambut kribo rela pergi kehalaman rumah sambil bawa laptop demi mendapatkan sinyal internet buat kirim email’.  Di saat-saat seperti itu aku sangat mahfum dengan prinsip ‘kadang dunia itu gak adil’. Yah... gak seadil aku me-mahfum-i “kadang dunia gak adil” juga sih. Eh? Mahfum itu apa sih? Intinya, di desa guw...

30 %sesumbar sang Tukang Gambar

“Kalian tahu Men, Aku akan menikah diusia 25 tahun dan sukses sebagai tukang gambar!!”. Usia 25 tahun tinggal 2 bulan lagi dan aku hingga hari ini belum menjadi tukang gambar yang sukses. *** Pagi ini kesadaranku belum pulih benar. masih tertinggal di kamar tidur. Kalian tahu,  menjalani hari dengan mata terkantuk-kantuk itu ternyata sangat menyebalkan. Aku kadangkala berpikiran buruk, sepertinya Tuhan dan alam semesa bersekongkol mengatur segalanya agar aku tertidur dalam kondisi apapun. Kondisi tertolol beberapa hari ini adalah, tertidur dengan posisi duduk sambil menggambar komik. Iya. Menggambar komik. Gak heboh gimana tuh. Aheeem, Aku sudah lama tidak membuat postingan melalui laptop. Ternyata memang menyenangkan mengurai kata dan menyusunnya menjadi sebuah cerita keren melalui keyboard (setelah beberapa kali menulis pake hape yang fontnya kueeecil banget sampe stress gara-gara gak tahu dimana letak ‘titik’ dan ‘koma’ di Hape model Querti). besok sudah lebaran. Sa...

Karawang

Ini cerita tentang seorang bocah di jaman dahulu. Dulu banget waktu dinosaurus masih hidup? Enggak juga sih. Lagian gak bisa ngebayangin ada seorang bocah di jaman dinosaurus. Jadi ceritanya gini, kita kembali ke masa lalu. Masa lalu di mana Pak Harto masih berjaya dengan program Pelita-nya di Indonesia.  Karawang adalah kota yang tak terlalu jauh dari Jakarta, masih menjadi primadona tempat bermuaranya semua mimpi manusia perantauan di Indonesia. Di tempat itu program Pelita juga bergerak dengan sangat liar. Berbagai proyek bangunan berdiri kokoh menantang langit. Suami istri itu datang dari sebuah dusun kecil di pulau jawa nun jauh ditimur. Mereka nekat tetap bertahan disana dengan sebuah tekad sederhana bernama 'keinginan untuk bertahan hidup'. Sang suami bekerja buruh pabrik bangunan, sementara si istri membuka warung tegal sambil mengasuh seorang bocah berumur 2 tahunan. Hari itu adalah hari yang menyebalkan bagi mereka, sebabnya adalah Pengusiran warung yang sepihak ole...

Foto Dinding

Seberantakan apa sih rumah kontrakan ortuku di Bogor? Jawabnya: berantakan pake 'banget' tapi gak pake 'dong deh'. Ruangan ini berukuran 3 x 5, ah, mungkin 6, atau 6,5. Mungkin lebih. Ah entahlah, Aku sangat payah jika harus berurusan dengan angka. Biru kusam adalah warna dinding yang menghiasi ruangan ini, di beberapa sudut terlihat sudah memutih karena terkelupas oleh waktu. Di sepanjang dinding-dinding biru kusam ini, bertengger banyak barang. benda-benda yang normal semacam kalender hingga benda-benda yang ajaib seperti kandang burung tergantung dengan sangat 'awesome' di ruangan ini. Seakan-akan ingin berbicara kepada semesta, bahwa ruangan ini hanya diciptakan untuk orang-orang sibuk. Selalu ada pergerakan yang dinamis di ruangan ini, Apalagi kalau pagi-pagi seperti ini, ibuku dan adikku menggila dengan semua bahan mentah semacam sawi, kacang panjang, tahu dan sebagainya untuk di masak sebagai menu warung untuk nanti sore. Padahal mereka masih harus menggo...