Mungkin malam ini aku kangen kamu. Atau mungkin enggak. Aku juga gak tahu harus gimana mendiskripsikannya. Tapi. Hari ini sudah dua kali aku mendesiskan namamu. Pertama kali, Nama belakangmu aku desiskan saat menguras bak mandi. Saat yang aneh. Aku sendiri juga merasa aneh. Ada hubungan apa coba, antara nama belakangmu dengan menguras bak mandi. Kedua, aku mengucapkan nama belakangmu ketika sedang menggoreng telur ceplok. Ini makin absurd. Oi, seseorang di sana, tolong pake rambut di kepalaku untuk menguras bak mandi. Sepertinya jatah postingan ini hanya untuk membicarakan hal-hal yang sepele dan gak penting. Se-gak penting apa sih? Se-gak penting adegan ‘seorang cowok berambut kribo rela pergi kehalaman rumah sambil bawa laptop demi mendapatkan sinyal internet buat kirim email’. Di saat-saat seperti itu aku sangat mahfum dengan prinsip ‘kadang dunia itu gak adil’. Yah... gak seadil aku me-mahfum-i “kadang dunia gak adil” juga sih. Eh? Mahfum itu apa sih? Intinya, di desa guw...