Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Draft SMS di hari Rabu

Malam itu tepat jam 11.11 pm saat aku beranjak dari sofa berwarna coklat di ruang tamu. Di kejauhan terdengar suara tadarus yang terus berkumandang menandakan bahwa aku masih terjebak di bulan Ramadhan. Kalau boleh jujur, aku cukup merindukan atmosfer seperti ini. Alasan berpindah tempat dari sofa di ruang tamu menuju ruang kerja kali ini sebenarnya cukup sepele. Aku sepertinya harus menulis tentang ‘ draft sms’ yang hingga hari ini belum terhapus .  Draft sms yang kuketik sejak tanggal…  Tunggu sebentar… Tanggalnya mana nih? Kok enggak ada? Kampret. Anggap saja tanggal tersebut tidak terlalu penting untuk dituliskan di postingan ini. Kembali ke topik draft sms . Bukan ke Topik Savalas, maupun Topik Hidayat. Ciyeee buat yang mau nge-lucu tapi enggak lucu. Draft sms tersebut  kira-kira tertulis seperti ini: “Dibikin tokoh komik sama seseorang itu kayak dibikinin lagu cinta sama pacar. Gregetnya bakalan nongol kalau sudah selesai :j” Catatan aneh i...

Sahur Pagi Ini

Banyak hal yang berubah saat aku sahur pagi ini. Bulan Ramadhan memasuki hari ke lima, alhamdulilah puasaku lancar dan selalu goal sampai bedug maghrib. Kalau boleh jujur, aku tidak terlalu bisa mengingat bagaimana sahur Ramadhan tahun kemarin. Di otakku hanya ada beberapa keping ingatan tentang suasana sahur di warung samping Alfamart Kerten dan suasana makan sahur ditemani acara televisi saat berada di rumah. Sisanya memori otakku tidak dapat menjangkaunya lagi. Untuk itulah aku mencoba untuk rajin up date nulis blog lagi. Harapanku sederhana, aku ingin suatu saat bisa menceritakan banyak hal kepada banyak orang bagaimana kehidupanku saat sahur Ramadhan  tanpa terkedala permasalahan bernama ‘memori otak yang tidak dapat terjangkau’. Banyak hal yang berubah saat aku sahur pagi ini. Aku sudah lulus dari kampus seni terkemuka tersebut. Sudah menjadi sarjana, dan ijazahku hingga hari ini masih tersimpan rapi di dalam lemari. Aku tidak memiliki firasat apapun terhadap surat sakt...

Sirius Black

Aku menatap keyboard komputerku dengan seksama. Kedua tanganku sebenarnya sudah stand by dengan ganteng (yah anggap saja kedua tanganku memiliki wajah), tapi entah kenapa tidak ada kata-kata yang terketik. Andaikata ada sesuatu yang terketikpun, beberapa detik kemudian aku delete dengan helaan nafas menggerutu. Begitulah, kalimat-kalimat yang sekarang kalian baca adalah kalimat-kalimat yang paling jujur hari ini. Kalimat-kalimat yang tercipta setalah aku menekan rasa malasku untuk nge-blog lagi, setelah entah beberapa minggu aku terjebak di dunia antah berantah bernama kesepian. Ceileeh. Serius amat milih kalimatnya. Serius. Beberapa jam yang lalu aku terhenti dari aktivitasku menggambar komik. Berhenti sejenak mengambil rehat sambil memandang ke luar jendela. Sepertinya aku terlalu serius hari ini. Ada saja hal-hal yang membuatku pusing. Masalah dompet, masalah grup komikus, dan masalah-masalah sepele lainnya. Aku menganggapnya sepele karena aku dulu pernah mengalami hal-hal yan...

Sore Sebelum Kencan Pertama

Di suatu sore yang sebenarnya cukup terik, kami berteduh dibawah pohon rindang di depan Masjid Kalimasada. Bayangan dari pepohonan sepertinya makin gelap pekat gara-gara terkena sinar matahari. Kami, ah sebenarnya hanya aku dan beberapa teman kuliah yang tengah asik mengobrolkan tentang ‘entah apa’. Aku duduk diseberang tak jauh dari mereka, menatap nanar dan mencoba untuk tetap mempertahankan akal sehatku. Akal sehat, sesuatu ‘benda’ paling penting yang harus tetap ’sehat’ agar aku tidak gila. Beberapa hari ini banyak  hal yang membuatku gila. Misalnya , acara televisi yang penuh ‘drama semu’ gak jelas, yah salahku sendiri sih, ngapain juga harus nonton televisi. Hal yang cukup bikin gila lagi adalah kondisi badan yang bawaannya lemes mulu, sama koneksi internet yang lemotnya minta ampun. Gitu deh, beberapa hal gila lain tidak bisa aku tuliskan di dalam postingan ini. S aat ini bulan Ramadhan hanya menunggu hitungan hari, dan ditandai dengan rutinitas yang cukup akrab. ...