Tempat itu berupa tanah lapang sedikit berbukit dengan ilalang-ilalang berwarna kekuningan. Terletak di pinggiran kota, jauh dari hiruk pikuk dan keramaian manusia. Dari tempat itu yang terlihat hanya langit luas terhampar menaungi cakrawala. Teduh, damai, dan mengingatkanku untuk pulang ke rumah sesegera mungkin. Beberapa hari ini aku sering melihat dia disana. Dia menghabiskan seperempat jam hanya untuk diam dan terus memandang sesuatu di ujung langit. Sesekali aku duduk di sampingnya, bersama kita menghabiskan senja dalam diam hanya untuk melihat matahari yang tinggal sepotong hilang di telan malam. Tak ada obrolan. Kita berdua hanya terus hening tanpa saling mengenal satu sama lain. Aku dan dia berpisah berbeda arah Ketika langit mulai membiru dan bersenandung tentang mimpi. Kadang kala aku menoleh kebelakang, melihat Dia berjalan menembus ilalang dan membias bersama embun. Hilang entah kemana. Meninggalkanku sendirian di tanah lapang sedikit berbukit dengan...