Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Lagu Santai

Bulan Oktober sudah hampir berakhir. Pagi ini aku berada di rumah menyeduh teh hangat sambil meluangkan waktu untuk sekedar istirahat dan enggak ngapa-ngapain. Enggak ngapa-ngapain saat ingin ‘enggak ngapa-ngapain’ itu memang surganya dunia. Satu hari di mana kamu bisa bangun siang, bengong, kemudian mondar-mandir di genteng rumah sambil  memakai celana pendek, terus bengong lagi. Hmmm... benar-benar hari yang menyenangkan. ‘enggak ngapa-ngapain’ akan menjadi surganya dunia, ketika kamu udah ‘ngapa-ngapain’ sampai rasanya kayak ‘nerakanya dunia’. Beberapa minggu ini aku benar-benar sudah paham benar rasanya  ‘nerakanya dunia’ gara-gara terlalu banyak ‘ngapa-ngapain’. Banyak ‘ngapa-ngapain’ itu diantara lain mengerjakan storyboard bab 3 komik The Proposal, mengerjakan 38 ilustrasi buku Tenaga Kerja Indonesia, pulang pergi Simo Solo dalam hari yang berdekatan, hingga harus terlempar dari satu kota ke kota yang lain hanya untuk sekedar menghadiri undangan pernikahan. Mi...

Kejutan!

Beberapa orang menyukai kejutan, namun tidak denganku.  Aku tidak begitu suka kejutan, aku sudah terlalu lelah dengan banyak kejutan dari Sang Penguasa Jagad. Kejutan terakhir yang membuatku terpana adalah pertemuanku dengan seorang wanita, tentu saja wanita itu bukan perempuan yang biasanya ku tulis di blog ini. Dia perempuan yang lain. Sementara untuk paragraf ini aku akan menyebut ‘bukan perempuan yang biasanya ku tulis di blog ini’ dengan istilah ‘wanita itu’. Aku berjumpa dengan wanita itu empat tahun silam. Di sebuah matakuliah tentang Tuhan yang terpaksa aku ulang sebanyak dua kali. Hahaha, mengulang mata kuliah agama sebanyak dua kali itu, sepertinya pertanda kecil tentang perjalanan spiritual rumit. Pertemuan itu terjadi begitu saja. Aku memandang seluruh wanita di kelas, menilai dengan sangat sombong, memilih yang paling manis, dan bum!! Kuputuskan untuk jatuh cinta dengannya. Maaf kuralat. Sepertinya terlalu naïf jika aku menggunakan istilah ‘cinta’. Kata yang l...

Random dan Blunder

Males banget. Beneran enggak mau ngapa-ngapain nih. Intinya sih s aat ini aku sedang berada di tahap paling menyebalkan dalam proses pembuatan komik. Woy cok ! Nulis aja belum kok udah ngobrolin ‘Inti’ sih!? Padu waee Leee!! Tahap tersebut adalah ‘pembuatan naskah’. Pembuatan naskah bagiku tidak hanya sekedar proses ‘menulis cerita’. Lebih dari itu. Tahap ini baru saja aku mulai kemarin, dan ini adalah hari ke dua. Sudah dua hari berlalu naskah komik tersebut masih berupa ‘corat-coretan sketsa random ’.  Terlalu random hingga terkadang aku bingung dengan apa saja maksud dari coretan tersebut. Wheladalah, masak komikus bingung sama naskahnya sendiri. Belum selesai dibingungkan dengan naskah, aku masih harus dibingungkan lagi dengan beberapa masalah sehari-hari yang membuatku bad mood dan art block . Belum ada masalah aja bawaannya bad mood mulu, apalagi udah terjebak masalah. Hahahaha. Satu masalah kecil yang membuatku malas untuk membuat naskah tersebut adalah riset...

Time Slip

Di dunia ini banyak hal yang mutlak harus terjadi. Misalnya perpindahan waktu dari siang ke malam. Beberapa hal mutlak yang harus terjadi itu terkadang adalah menjadi momok menyebalkan bagi sebagian orang di sepanjang hidupnya, sebagian menjadi sesuatu yang indah serta patut dikenang, dan sebagian yang lain masih menjadi teka-teki yang belum terjawab hingga hari ini. Ini aku mau curhat tentang apaan sih? Kok muter-muter gini. Aahh...  ngobrolin soal ‘perpindahan waktu dari siang ke malam’. beberapa minggu ini, waktu seperti air sungai  yang mengalir dengan tenang, hingga arus deras didalamnya tak tampak jika dilihat dari kejauhan. Jam kerjaku dalam membuat komik sebenarnya cukup mengerikan. Berbagai kesulitan, stress yang memuncak saat mengolah storyboard dan hal-hal fatal lainnya bagi orang lain hanya terlihat bias saja. Beberapa kali aku dikira pengangguran karena selalu ‘beredar’ dirumah. Kerja jadi komikus sampai mabuk deadline terus dikira pengangguran itu sakitnya ...