Langsung ke konten utama

Kejutan!

Beberapa orang menyukai kejutan, namun tidak denganku.  Aku tidak begitu suka kejutan, aku sudah terlalu lelah dengan banyak kejutan dari Sang Penguasa Jagad. Kejutan terakhir yang membuatku terpana adalah pertemuanku dengan seorang wanita, tentu saja wanita itu bukan perempuan yang biasanya ku tulis di blog ini. Dia perempuan yang lain. Sementara untuk paragraf ini aku akan menyebut ‘bukan perempuan yang biasanya ku tulis di blog ini’ dengan istilah ‘wanita itu’.

Aku berjumpa dengan wanita itu empat tahun silam. Di sebuah matakuliah tentang Tuhan yang terpaksa aku ulang sebanyak dua kali. Hahaha, mengulang mata kuliah agama sebanyak dua kali itu, sepertinya pertanda kecil tentang perjalanan spiritual rumit. Pertemuan itu terjadi begitu saja. Aku memandang seluruh wanita di kelas, menilai dengan sangat sombong, memilih yang paling manis, dan bum!! Kuputuskan untuk jatuh cinta dengannya.

Maaf kuralat. Sepertinya terlalu naïf jika aku menggunakan istilah ‘cinta’. Kata yang lebih sopan untuk menggambarkan situasi itu ialah ‘jatuh hati’. Lebih tepatnya, Jatuh hati tanpa menggunakan hati.  Situasi tersebut juga tidak terlalu banyak berkembang. Aku tidak mengupayakan hubungan tersebut menjadi sebuah hubungan yang serius. Sebuah perkara yang sangat mudah untuk tergilas masa. Aku juga tidak terlalu perduli.
Kejutan terakhir yang aku maksud adalah pertemuanku dengan wanita itu di perpustakaan. Beberapa minggu sebelumnya aku mencoba menghubunginya dengan maksud untuk mengenalnya lebih dekat. Dua minggu sebelumnya semua pesanku dibalasnya, dan seminggu sisanya tanpa kabar. Baiklah. Semua ini akan tetap berjalan walau ada atau tanpa wanita itu di sisiku.

Di seminggu tanpa kabar itu aku mengatur ulang rencanaku. Sekedar pemberitahuan, aku selalu mempunyai beberapa cadangan rencana. Selama 25 tahun ini aku belajar untuk tidak sepenuhnya menggantungkan kebahagiaanku di tangan orang lain. Situasi tersebut buak situasi yang sesulit itu. Semua rencana itu berakhir disebuah storyboard komik ‘The Proposal’ Bab 3.

Storyboard itu sudah 70%, di perpustakaan itu tiba-tiba saja dia muncul. Yah, begitulah pertemuan itu ternyata sudah ada yang mengatur. Pembicaraan kami mengalir begitu saja, aku mencoba menata ratusan kosakata diotakku, dan memilah yang pantas dan penting untuk disampaikan kepadanya. Hampir semua hal-hal yang penting telah aku sampaikan. Hampir semuanya. Sisanya tak perlu. Hanya tersisa sedikit, namun yang ‘sedikit’ itu adalah yang paling penting. Pokoknya, Hingga hari ini aku masih tidak mengupayakan hubungan tersebut menjadi sebuah hubungan yang serius. Sebuah perkara yang sangat mudah untuk tergilas masa. Aku juga tidak terlalu perduli.

Aku memang tidak perduli, namun Facebook sepertinya perduli. Wanita itu tiba-tiba muncul secara konstan di profil dan berandaku. Masih dengan senyumnya yang manis sama seperti saat aku berjumpa pertama kali di kelas. Wanita itu memberiku sedikit pelajaran penting. Jika kamu menjadi pria yang keren, maka suatu saat akan muncul banyak  wanita di kelas yang menilaimu dengan sangat sombong, memilihmu karena kamu yang paling manis, dan bum!! Mereka akan memutuskan untuk jatuh cinta denganmu. Kurasa seperti itu. Beberapa orang menyukai kejutan, namun tidak denganku. 

Aku tidak begitu suka kejutan, makanya aku tidak terlalu terkejut jika aku sering kepikiran tentang wanita ini namun tidak sampai jatuh hati. Mungkin. Namun percayalah, Semua ini akan tetap berjalan walau ada atau tanpa wanita itu di sisiku.

Mujix
beberapa kerjaan datang dan
beberapa telah terselesaikan
Simo, 27 Oktober 2014


Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...