Gantar sedang menangis di luar rumah. Sudah menjadi kebiasaan di setiap harinya, dia kalau terbangun harus ada mamanya. Dan siang ini, mamanya sedang pergi ke Sambi untuk mengecek warung. Kakakku, yang sekaligus ayahnya, bersama nenek berlomba-lomba untuk meredakan tangisannya. Namun tidak ada hasilnya sama sekali. Gantar terus menerus menangis dan meraung. Begitulah. Menangis dan meraung adalah cara untuk merespon sesuatu yang tidak sesuai keinginan saat manusia masih menjadi balita. Saat ini aku berada di kamar tidur. Berniat untuk tidur siang dan mengacuhkan semua permasalahan di sekitarku. Aki tak begitu perduli dengan Gantar yang menangis, toh diapun tak begitu suka aku ajak saat bangun tidur. Semua manusia sepertinya sangat mudah sensi saat tidur. Tidur menjadi aktivitas favoritku akhir-akhir ini, apalagi semenjak aku demam beberapa hari yang lalu. Tidur menjadi sarana penyembuhan fisik yang menyenangkan. Bulan Mei tinggal beberapa jam lagi akan berakhir. Hari-hari di bu...