Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Awal Senja Di Hari Selasa

Gantar sedang menangis di luar rumah. Sudah menjadi kebiasaan di setiap harinya, dia kalau terbangun harus ada mamanya. Dan siang ini, mamanya sedang pergi ke Sambi untuk mengecek warung. Kakakku, yang sekaligus ayahnya, bersama nenek berlomba-lomba untuk meredakan tangisannya. Namun tidak ada hasilnya sama sekali. Gantar terus menerus menangis dan meraung. Begitulah. Menangis dan meraung adalah cara untuk merespon sesuatu yang tidak sesuai keinginan saat manusia masih  menjadi balita. Saat ini aku berada di kamar tidur. Berniat untuk tidur siang dan mengacuhkan semua permasalahan di sekitarku. Aki tak begitu perduli dengan Gantar yang menangis, toh diapun tak begitu suka aku ajak saat bangun tidur. Semua manusia sepertinya sangat mudah sensi saat tidur. Tidur menjadi aktivitas favoritku akhir-akhir ini, apalagi semenjak aku demam beberapa hari yang lalu. Tidur menjadi sarana penyembuhan fisik yang menyenangkan. Bulan Mei tinggal beberapa jam lagi akan berakhir. Hari-hari di bu...

Terjebak

Lagi-lagi terjebak di Kota Solo untuk waktu yang cukup lama. Cukup lamanya emang seberapa lama sih? Tiga hari. Tiga hari berkeliaran dan membuat kerjaan berantakan. Harus menyalahkan siapa? Salahkan saja ketidakbecusanku dalam mematuhi list agenda. List agenda yang mana? Ah sudahlah. Ada waktu dimana semua kegiatan sesuai list, dan itu menyenangkan. Namun ada pula dimana semua kegiatan tidak sesuai list, dan itu menyebalkan. Sepertinya harus lebih tegas lagi mengatur jadwal dan mengambil keputusan. Mujix Komik Lucky Luke ternyata bagus Banget, aku harus mengoleksi beberapa deh kayaknya. Kerten, Mei 2016

Gerimis

Gerimis malam ini sudah berhenti sama sekali. Dia pergi meninggalkan kilauan mengkilat di jalanan beraspal. Berpuluh-puluh kilauan yang tercipta dari cumbuan lampu merkuri bersama bekas air hujan. Mereka semua mengacuhkan aku yang sedang berdiri kebingungan karena ketidaktahuan akan apapun. Hujan sudah reda, badai telah berlalu. Namun kenapa air yang mengalir di selokan itu tidak juga menenggelamkan semua bayang tentang dirimu? Mujix Film 'Freelance' sudah berhasil ditonton sampai kelar. Tapi kenapa endingnya nggantung gitu sih. Paling suka adegan dimana sang tokoh utama sedang menyaksikan sunset di pantai, dan dia mengakui kalau dia pernah berbahagia. Aku juga pernah seperti itu, sumpah. Kerten, 19 Mei 2016

Uang

Beberapa minggu ini keuangan cukup lancar. Heran, ada aja uang datang entah darimana. Aku sedikit curiga, jangan-jangan rusaknya komputer dan kasus buku kemarin cuman kong kalikong Tuhan agar aku memahami esensi dari benda yang bernama 'uang'. Uang adalah benda yang harus selalu kau miliki untuk sekedar bisa aman melalui hari ini. Iya, hari ini yang penuh tanda tanya itu sebagian besar bisa diselamatkan dengan uang. Boleh percaya atau tidak, akhir-akhir ini aku cukup berkepala dingin saat berurusan dengan uang. Ya, levelku hanya sekedar 'cukup' saja, masih ada beberapa momen dimana aku sangat ngilu gara-gara uang. Misalnya momen kampret tentang uang parkir di Gramedia. Entah ada dendam apa, sang tukang parkir tiba-tiba saja nodong uang Rp.7.500 untuk parkir tiga jam. Alasannya karena aku ke Gramedia bukan untuk berbelanja. Oh sial. Saat itu aku benar-benar kesal sama tukang parkir botak tersebut, dan bisa ditebak, selama tiga jam, aku uring-uringan gak jelas. Yoks. ...

Hati yang Sepi

Ketika kau lelah setelah bertarung sendiri, dan merasa seperti tenggelam Tutup matamu, tegakkan kepala Dengar dengan seksama Sepi, hati yang sepi Angin akan terus berbisik Sepi, hati yang sepi Kamu tidak sendirian Seseorang di sana mencintaimu Seseorang di sana mempercayaimu Seseorang di sana memperhatikanmu Disuatu tempat Disuatu tempat Mujix Aku enggak nyangka kalo arti lagu endingnya kesatria baja hitam RX itu galau abis. Keren. Kerten, 11 Mei 2016

Paket

"Alaaah, yen mung loro mbok rasah neng Solo wae!!??" damprat Simbah ketika aku bilang mau ke Solo untuk mengantar paket. Iya. Paket yang diantar cuman dua ekor. Satu ke Bali dan yang satu lagi ke Jakarta. Bukannya emosi, aku malah berseloroh memanaskan suasana . " Iyoooh!!!! Yen mung loro mbok rasah neng Solo wae yo Mbaaah!!!" Hihihihi Aku yang saat ini sedang 'disorientasi tujuan hidup' (lagi) hanya bisa menanggapi dampratan itu dengan candaan. Mau bagaimana lagi, tiba-tiba saja aku teringat tauziah pak kyai saat nikahannya Antok, nama anak lelaki tetangga sebelah. Pak kyai bilang begini. "Kalau ada yang marah salah satu dari kamu harus gembira dan berkepala dingin." Yah. Walau nasihat itu awalnya ditujukan untuk pengantin, namun nasihat tersebut ternyata relevan diterapkan untuk siapapun. Aku mencoba tetap menjaga otak agar tetap waras. Entah sejak kapan untuk beberapa hal aku menjadi sangat dewasa. Namun kampretnya, untuk beberapa hal ...

Wis sak karep-Mu lah!!

“Aku yo tau ji, nggeblak goro-goro mikir masalah lan beban moral!”   ungkap Mbah Pri malam itu sambil menyenderkan tubuhnya di dinding tembok warung berwarna hijau. Aku sedikit tertegun. Beberapa menit yang lalu aku membicarakan tentang kepayahan fisik saat kerja bakti di kampung. Kerja bakti yang hampir membuatku pingsan itu tuh.  “Opo iyo pak!? Kapan kui?” tanyaku sedikit kaget. Malam ini aku meluangkan waktu untuk mampir ke warungnya Mbah Pri.   Suasana warung susu segar Mbah Pri malam ini tidak terlalu ramai seperti malam minggu di beberapa bulan yang lalu. Iya. Aku memang menghampiri warung susu tersebut tidak di malam minggu lagi. Malam Senin. Aku datang di malam senin dengan harapan dapat berbincang lebih personal dengan Mbah Pri. Penjual susu segar legendaris kebanggaan mama papanya di kampung. “Pas jaman lebaran taun wingi, aku wis sadar sih yen ameh semaput” jawabnya terkekeh-kekeh menertawakan dirinya sendiri. Lucu, soalnya aku berpendapat orang ...

Bensin

Motor yang kehabisan bahan bakar minyak tidak akan pernah bisa berjalan. Ya udah, solusinya cuman dua. Ditinggalin dulu atau di dorong dengan satu tujuan, yaitu cari bensin. Bisa beli eceran di warung pinggir jalan. Di SPBU juga tersedia. Kalau kalian beruntung, mungkin akan ada pengendara baik hati, yang memberikan sedikit bensinnya untukmu agar setidaknya motormu bisa melaju sampai di tempat dimana bensin tersedia. Jadi keberadaan bensin untuk motor yang mogok kehabisan bahan bakar adalah mutlak dan menjadi skala prioritas. Bensin tidak bisa diganti dengan kuah soto. Pakai air mineral juga tidak bisa, Apalagi pakai Es Marimas. Jangan bermimpi. Bensin. Motor itu butuh bensin. Jika tidak ada bensin, solusinya cuma satu, panggil tukang derek atau teman yang bisa menjemput dan mengangkut motormu. Motor yang kehabisan bahan bakar minyak tidak akan pernah bisa berjalan. Mujix Desain cover buku terbaruku udah jadi. Lucu amat, warna hurufnya emas gituh. Kapan ya aku bisa megang vers...

Lampu

Cahaya lampu di pusat perbelanjaan adalah pengandaian yang kurasa tepat untuk menggambarkan peran setiap manusia di dunia. Gimana enggak!? Hampir setiap lampu memiliki fungsinya masing-masing. Ada banyak lampu taman berbentuk bulat berjejer menyembul diantara rimbunnya daun semak. Satu hal yang pasti, lampu ini ada dan diciptakan bukan untuk memberi 'tanda' kepada pengendara untuk berbelok. Itu tugasnya lampu sein sepeda motor. Beda lampu taman dan lampu sein, di dalam mall ada lampu berwarna coklat untuk menyinari roti bermerk. Hanya sekedar ada untuk menampilkan rupa sang roti agar bisa menarik pembeli. Peran tersebut sangat tentu saja tidak bisa digantikan lampu taman atau lampu sein. Manusia juga seperti itu, walau sedikit berbeda. Semuanya memiliki perannya masing. Bersinar terang benderang atau sekedar seberkas cahaya redup tak usah terlalu dirisaukan. Biarkan saja semua berjalan wajar apa adanya. Toh semua lampu yang menyala itu nantinya akan mati. Kapan? Kalau tid...

Bayangan di Etalase

Pagi ini aku mengalami kejadian sial. Niatku untuk tebar pesona di CFD buat nyari pacar ( tenanan po ra ki) harus gagal terlaksana. Kalian tahu apa yang terjadi? Ban sepeda motornya Mas Jack bocor parah. Iya saudara-saudara, akhirnya aku mengalami peristiwa fenomenal yang berjudul ' kebanan neng ndalan tur ora ono tambal ban' untuk pertama kalinya!! Kukira adegan 'seorang pengendara dengan muka pucat mendorong motornya untuk mencari tukang tambal ban' itu hanya sekedar mitos dan isapan jempol belaka. Ternyata peristiwa itu nyata!!! Kejadian kampret itu sepertinya dimulai dari kontrakan. Semacam ada yang tidak beres dengan sepeda motor yang kukendarai. Ah, aku tak begitu perduli. Palingan cuman efek kelelahan gara-gara tidak tidur semalam suntuk. Sekedar mengingatkan saja, aku tidak bisa tidur gara-gara memikirkan banyak hal besar dan awesome yang ingin aku lakukan di sepanjang usia ini membawa raga. Bukan gara-gara memikirkan mbak mantan. Bukan. Sekali lagi bukan...

Nasehat

Belajar bisa dari siapapun dan kapanpun. Semakin ke sini, atau boleh juga dibaca 'semakin bertambahnya usia', aku makin sadar jika kehidupan adalah sekolah super duper besar dengan berbagai mata pelajaran yang tidak ada habisnya. Kehidupan yang mana? Ya kehidupan yang sedang kalian jalani dengan susah payah itu. Atau yang sedang kalian jalani dengan riang gembira? Terserah kalian mau pilih yang mana sih. Kalau aku sih pilih memperbaiki Karen daripada menonton Captain America:  Civil War. Emang Karen kenapa? Tunggu sebentar, ada pertanyaan yang lebih penting, KAREN itu siapa!!!? Komputer, nama komputerku adalah 'Karen', ngikutin nama komputernya Si Plankton di serial Spongebob. Njiplak!? Gak kreatif lu ah Jix. Bodo. Intinya Komputer kampret itu akhirnya nginep lagi di servisan. Kali ini yang sekarat adalah Power Supply. Lhah kok 'nginep'? Nginep. Soalnya dompet sedang dahaga menunggu suntikan dana. Nunggu suntikan dana siapa? Ya dari Tuhan Sang Pemilik Dana...