Sudah satu minggu lebih. Dan keadaanku belum begitu banyak berubah. Beberapa kali aku harus menghela napas sambil mengacak-acak rambutku yang makin panjang. ‘Berat sekali’, begitu pikirku. Situasi yang harus aku ubah saat ini sangat berat sekali untuk dikalahkan. Keadaan ruang kerjaku pagi ini cukup kotor dan berantakan. Debu dan tumpukan tanah sisa rumah rayap masih berserakan dimana-mana. Jika mengubah situasi yang berat memang sulit, mungkin lebih baik aku membersihkan ruang kerja yang kotor ini agar lebih nyaman dipandang dan ditinggali, atau setidaknya untuk dipakai buat bekerja. Begitulah. Aku segera bergegas mencari sapu dan pengki. Sapu bisa aku temukan dengan mudah di samping kulkas, biasanya tergantung bersama payung berwarna putih. Payung legendaris dimana pernah menjadi tempat tinggal binatang Lipan yang segede Gaban. Ah, jadi ingat situasi horror saat aku membunuh Lipan tersebut dengan sepatu sebelah ber-merk Converse. Nah untuk pengki, aku agaknya sedi...