Langsung ke konten utama

Premis Cinta

Malam ini aku teringat banyak di masa lalu.
Ya. Aku memiliki banyak masa lalu. Umur 28 tahun adalah
usia yang telah melalui banyak cerita hidup.

Suasana detik ini sangat hening.
Suara serangga sayup-sayup diluar sana
berpadu dengan bunyi gemeletuk
keyboard yang bercumbu dengan tanganku.

Sepuluh menit sebelumnya aku masih di tempat tidur.
Pikiranku melesat jauh ke jaman SMP.
Entah kenapa tiba-tiba saja aku teringat dengan Mita.
Gadis manis yang dulu jatuh cinta padaku.
Aku masih ingat wajahnya, namun aku lupa dengan
nama lengkapnya. Itu lucu.

Tidak terlalu penting bagaimana kisah cinta itu berjalan dan berakhir.
Toh setahun kemudian aku sudah jatuh cinta lagi dengan
gadis manis yang lain. Namanya Astini, namun aku
selalu memanggilnya 'Pikachu'.

Entah jatuh cinta, atau hanya terkagum-kagum dengan
kepintarannya, aku tidak juga tidak tahu.
Namun adegan dimana dia berteriak dari jalan
untuk mengejek sikap pengecutku, masih terukir jelas.

"Mujix kie piye tho? Mosok seneng aku isin"
Benar. Kalau dipikir-pikir kembali, saat itu
sepertinya aku masih memiliki kesempatan untuk
menjadikannya dia 'PACAR'. Namun kesempatan
itu lenyap begitu saja tergilas oleh perasaanku
terhadap gadis lain.

Begitulah.
Kebodohan demi kebodohan
terus berulang hingga hari ini.

Sanasuke, Popok, Beberapa gadis yang
enggan aku sebut namanya, mereka datang
dan pergi atas nama cinta.

Datang dan pergi.
Namun tidak ada yang tinggal.

Menurutmu siapa yang salah?
Aku? Dia? Tuhan? Perasaan Cinta?
atau waktu yang membuka segalanya?
Benar-benar pertanyaan yang membuatku
tersiksa malam ini.

Saat ini aku memutuskan untuk
menulis buku harian lagi.
Aku butuh tempat dimana aku bisa
menulis apapun yang aku pikirkan.
Tanpa rasa sungkan, tanpa bermacam-macam beban.

Aku adalah tipe netizen yang 'ingin up date status,
di tulis, kemudian dihapus lagi karena
berbagai pertimbangan', semacam itu.
Kurasa kalian tahu maksudku kan?

Btw ini bukan puisi.
Ini hanya sekedar tulisan pengingat saja
kalau benda yang bernama 'cinta' itu
benar-benar momok untuk siapapun
dengan umur berapapun.

Jadi janganlah kalian bingung jika ada
ibu-ibu paruh baya yang akhirnya selingkuh
dengan pria. Cinta itu relatif.

Sial. Kenapa malah ngomongin
ibu-ibu paruh baya sih?

Jika memiliki
kesempatan mengubah masa lalu,
apa yang akan lakukan?

Itu adalah premis sebuah komik yang aku
pikirkan akhir-akhir ini. Apabila dibuat
satu cerita one shoot sepertinya menarik.
Saat ini aku memang benar-benar gawat.

Memiliki banyak keinginan namun
terlalu capek untuk mewujudkannya.
Makanya akhir-akhir ini aku sering
bermalas-malasan di balik pembenaran
kalimat 'Sakmampune, saktekane'.
Begitu. Gile. Postingan ini random sekali sih.
Perutku jadi mules dan pengen ke toilet.
Yowis. Sambung kapan-kapan lagi aja deh.

Jika kalian merasa 'norak' dan 'empet' saat
membaca postingan ini, ingat kalau Cinta itu relatif.
Hihihihi

Mujix
Sedang diujung tanduk!
Tapi masih berjuang untuk
kembali ke panggung.
Simo, 07 Februari 2017.

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...