Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Lupa

Aku sudah lupa rasanya berbahagia. Entah kenapa hal-hal yang sangat akrab denganku saat ini hanya suasana bosan, keadaan lelah, situasi gamang dan terkadang atmosfer kemalasan. Mungkin aku sedang mengalamai situasi diorientasi hidup lagi. Untuk kesekian kalinya. Jika berkaca dari kejadian yang sudah-sudah, solusi dari permasalah seperti ini sebenarnya sangat sederhana. Aku harus mengambil liburan! Benar-benar liburan dan keluar sejenak dari rutinitas. Enaknya ngapain ya? Mujix Lelaki yang perutnya mual gara-gara susu kotak rasa coklat dari warung sebelah. Bogor, 14 November 2017
Dompetku hilang di dalam rumah. Aku bingung. Isinya uang receh dan surat-surat. Dompet bagiku adalah separuh nyawa. Semua tempat aku cari, semua tempat aku bongkar. Namun tak kunjung ketemu. Apakah aku panik? Tidak, karena aku panikpun sang dompet juga tidak mungkin bakal nongol. Apakah aku pusing? Lumayan, soalnya mencari KTP dan ATM di tanah perantauan itu sangat menyebalkan. Aku sudah mengitari semua bagian di seisi kontrakan sampai khatam. Enggak ketemu!!! Meh! Langsung aku merebahkan diri di kasur. Males nyarinya. Toh dicari juga gak bakal ketemu. Aku memutuskan untuk diam. Mencoba hening dan menganalisa kemana gerangan sang dompet. Apabila ditilik dari pergerakanku, hanya ada tiga tempat yang memungkinkan menjadi persembunyiannya. Kamar Tidur dan Meja gambar.  Kamar tidur adik yang berantakan itu membuatku malas untuk mencarinya. Terlalu banyak barang teronggok. Aku hanya mencari sekedarnya. Dan tentu saja nihil. Opsi kedua adalah Meja Gambar. Tempat ini sangat sederhana...

Presiden dan Pendidikan di Daerah Tertinggal

Saat itu sedang ada sosialisasi program pemerintah di kantor Kabupaten Boyolali. Aku yang iseng nylonong masuk ke kantor untuk riset mengenai arti maskot kabupaten dikejutkan oleh suara cempreng bapak-bapak paruh baya. Suara cempeng nan khas itu ternyata suara Pak Jokowi. Beliau sedang mengadakan blusukan ke kantor kabupaten dalam rangka memantau kinerja pejabat pemerintah. "Sini-sini..." Panggil Pak Jokowi sambil melambaikan tangannya padaku. Mak dheg! Aku kaget! Dengan muka pucat dan agak sedikit panik aku bergegas menuju tempat beliau berdiri. Beberapa Paspanpres menghampiriku, satu orang memeriksa isi tas dipinggungku sambil berbicara melalui earphonne-nya. Benar-benar pengamanan kelas satu untuk orang nomer satu di Indonesia. Pemeriksaan singkat itu telah usai. Langkah demi langkah kulalui untuk menjawab panggilan pak Presiden. Dengan wajah sumringah beliau menjabat tanganku dengan erat seraya berkata banyak hal. "Saya tahu kamu lhooo! Karyamu bagus penuh deng...