Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Nenek Tua Di Perempatan Jalan

Dulu waktu kuliah pernah pulang malam dari kampus, kurasa saat itu udah lebih dari jam 00.01 WIB. Darimana aku tahu? Karena ankringan di ujung perempatan sudah tutup. Suasana sangat lengang. Aku berjalan kaki dengan harap-harap cemas. Dari kejauhan terlihat sesosok nenek menyapu di perempatan. Dan sialnya aku harus melalui perempatan tersebut jika harus sampai ke kost. Aku terus berjalan saja menuju perempatan itu dengan hati gamang. Pelan dan terus melangkah akhirnya aku sampai di perempatan. Nenek itu masih terus menyapu. Aku mencoba melirik beliau, namun sayang wajahnya tidak terlihat jelas. Ada satu yang aneh. Biasanya jika melewati seseorang atau kerumunan orang, aku selalu permisi. Namun untuk saat itu aku diam saja. Entah kenapa. Aku melewati nenek yang terus menyapu itu dalam hening dan hanya terdengar suara gesekan lidi dan jalan beraspal. Aku mulai berjalan menjauh dari perempatan. "Sreekkk.... Sreeekkk.... Sreeeekkk" Suara sapu itu masih terdengar perlahan. ...

Berjalan ke Utara

UJadi, kemarin aku ke Jakarta. Sudah beberapa kali aku menjelajahi kota ini. Aku biasanya jika ke kota ini hanya sekedar 'datang', 'ngurus apa yang perlu diurus', kalau udah beres lalu 'pulang'. Namun untuk kali ini, setelah semua urusan udah beres, aku memutuskan untuk 'get lost' sejenak. 'Get lost'? Ya. 'Get lost'! Tersesat secara sengaja di tempat baru yang belum diketahui adalah salah satu caraku dalam menikmati hidup. Beneran! Aku sangat menyukai tempat-tempat baru dan orang-orang baru. Jadi, mau ke mana nih? Aku teringat sebuah tayangan di televisi mengenai tempat di mana ada orang-orang yang pengamen foto berkostum tentara berwarna emas. Langsung aku memutuskan pergi ke Kota Tua (yang semenit sebelumnya tertukar nama dengan 'Kota Lama' di Semarang). Perjalanan dimulai. Aku kadang berjalan kaki. Kadang bertanya lokasi. Kadang memantau Google Map. Kadang naik ojek on line. Di sepanjang perjalanan sederhana itu aku sedikit...

Kala Mamakku Menangis Pagi itu

Di sepanjang ingatan ini di kepala, dua kali mamak menangis gara-gara aku. Yang pertama saat aku sakit tipes dan diopname menginap di rumah sakit beberapa hari saat SMA. Yang kedua saat aku lupa memberi kabar Gara-gara kecapekan dan belum makan seharian saat perjalanan dari Solo melalui Jakarta menuju Kota Bogor hari ini. Dasar bodoh. Ingin rasanya aku menonjok diri sendiri atas kelalaian ini. Merasa berdosa banget. Mungkin benar kata Bapak, terkadang harus ada peristiwa-peristiwa seperti itu agar aku menyadari bahwa cinta itu ada mesti kadang tidak tampak di depan mata. Dan aku ditampakkan sebuah rasa cinta saat melihat wajah mamak yang merah dengan mata berair gara-gara menangis karena khawatir. Sedih. Mujix Merasa sangat menyesal. Bogor, 6 Maret 2018