Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Orang Kaya

Aku harus jadi orang kaya! Karena dengan kaya dan banyak uang, separuh permasalahanku di dunia bisa diatasi dengan harta! Bagaimana biar bisa kaya!? Bekerja! Bekerja keras! Bekerja keras dan cerdas! Tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya! Yang paling cepat dan sesuai dengan logika adalah bekerja! Aku berjanji akan bekerja keras sesuai kemampuanku. Terus belajar mengelola uang. Mencoba untuk membuat diriku lebih baik daripada hari sebelumnya. Demi semua mimpiku! Demi semua dendamku! Demi semua orang yang sayang kepadaku! Aku harus jadi orang kaya! Karena dengan kaya dan banyak uang, separuh permasalahanku di dunia bisa diatasi dengan harta! Mujix Manfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara. Mojosongo, 29 September 2018

Kita adalah sepasang kekasih yang belum dipertemukan.

Kita adalah sepasang kekasih yang belum dipertemukan. Aku mencintaimu, namun kamu tidak tahu. Kamu menyayangiku, namun aku tidak tahu. Jika aku tidak menemukanmu, kamu pasti akan menemukanmu. Entah cepat atau lambat. Kita adalah sepasang kekasih yang belum dipertemukan. Mujix Sedang mencarimu Simo, 25 September 2018

Manusia Primitif

Beberapa saat yang lalu aku ke Garmedia. Saat sedang numpang baca grat... maksudku sedang mencari buku yang ingin dibeli, tiba-tiba datanglah seorang pria rapi membawa 'tablet elektronik' ( kalau aku tulis 'tablet' doang nanti dikira mas-mas yang mau ngobat). "Halo, Kak, saya dari koran Kampus mau bla... bla... bla..." yang intinya Mas-mas itu minta nomer hape dan email, yang nanti bakal diganjar koran gratis selama satu bulan. Tapi dalam bentuk PDF. Atau E-newspaper. Atau CDR. Entahlah, aku lupa. Yang pasti bukan dalam bentuk seperangkat alat sholat dibayar tunai. Namun, dasar aku sedang sok syantik,  saat beliaunya baru ngomong "Boleh tahu nomer hape..." langsung aku samber dengan kata-kata penolakan yang sangat 'to the point'. "Maaf, Mas, aku gak bisa!" Aku berkata sambil melambaikan tangan ala peserta uji nyali 'Dunia Lain' yang melihat penampakan mantan. Dia bengong. "Terimakasih ya, Mas" ucapku lagi sambi...

Bibit Jagung

Kisah sederhana ini tiba-tiba terbersit dalam pikiran saat di lini masa bersliweran drama mengenai BIBIT UNGGUL. *** Aku mempunyai kisah tentang bibit, entah bibit itu unggul atau tidak. Saat aku sekolah di SMP dulu ada pelajaran biologi. Salah satu tugasnya ialah membuat bibit jagung. Atau lebih spesifiknya mengubah biji jagung menjadi bibit jagung yang siap tanam. Biji menuju bibit. Beberapa benda yang harus dipersiapkan untuk mengerjakan tugas tersebut. Benda-benda itu ialah gelas minuman mineral plastik, kapas, dan tentu saja biji jagung. Di hari pertama, biji jagung itu aku letakkan di atas kapas, kapas yang basah. Kapas itu digunakan sebagai pengganti tanah. Lalu biji jagung yang sudah diletakkan di atas kapas itu dipindahkan ke gelas minuman mineral plastik. Biar praktis dan memudahkan saat menulis data penelitian. Sejak hari itu petualanganku dalam 'menumbuhkan' biji jagung dimulai. Berbagai hal aku lakukan untuk menyukseskan misi tersebut. Misalnya, segera memberi...

Wawancara

Kamis kemarin aku pergi ke daerah Jakarta Selatan untuk interview pekerjaan di sebuah perusahaan, yang ternyata agensi iklan. Tempat ini adalah markas dari tim kreatif kampaye salah satu calon presiden di pemilu periode yang lalu. Hal tersebutlah yang membuatku 'iseng' untuk mengirim sebuah lamaran pekerjaan. Beneran iseng. Seiseng para pendekar dari agensi iklan tersebut dalam membuat poster 'pencarian bakat' mereka. Tunggu sebentar, iseng bagaimana sih? Jadi gini, seminggu yang lalu aku melihat poster lowongan pekerjaan bersliweran di lini masa. Aku berharap bisa bergabung dengan tim kreatif ini. Tentu saja sebagai pekerja lepas. Dan tengilnya, di poster tersebut tidak dicantumkan perihal mengenai sifat dari pekerjaan tersebut. Begitulah, dalam hitungan menit portofolioku Si Amed sukses berpindah tangan melalui email. Sepertinya portofolio Si Amed terlalu dahsyat bagi mereka, hingga salah satu stafnya menelepon agar aku datang kamis ini untuk wawancara. Aku happy. ...

Didi Kempot

Aku lagi nggarap lemon tea. Bapakku nyetel MP3 campursari. Adegan komik tersebut sangat romantis. Lha mak njigaggik, Playlist campursarinya berganti lagu Didi Kempot, Sewu Kutho. Tiba-tiba aku terbawa perasaan. Opo maneh pas lirik "Senadyan sak kedep'e moto, tak nggo tombo kangen jroning dodo". Aku ameh mbrebes mili. Tak ampet mati-matian. Pas meh ra kuat. Ngerti-ngerti lagune dipateni. Aku langsung bersorak di dalam hati 'Alhamdulillah ya Allaaah..." Mujix I Miss You so much. Bogor, 2 September 2018