Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Hal Yang Tidak Bisa Mbak Ran Kontrol.

"GAK ONO SING NGOPENI AKU!!!"  "BRAK BRAK BRAK!!! " teriak Mbak Ran yang dibarengi suara tangan mengebrak kasur dengan emosi sambil menangis.  Aku yang saat itu sedang sibuk komplain soal wifi, sangat kaget bukan kepalang. Kepalaku berputar makin kencang. Mas Rebo, sang penyedia wifi beringsut meninggalkan ruang tamu bergegas ke tempat Mbak Ran. Aku terdiam dan bergegas dari ruang tamu menuju ke luar rumah. Langkahku terhenti di pintu masuk. Telingaku menangkap suara Mbak Ran yang masih bmenangis dan meracau tentang sesuatu. Aku yang tak terlalu paham situasinya tiba-tiba saja merasa terbebani entah oleh apa.  Siang ini hujan mengguyur deras di desa Karang. Langit putih berselimutkan buih air. Hawa dingin mencengkeram tubuhku yang tiba-tiba saja terjebak di sebuah situasi yang tidak mengenakkan.  Kepalaku mencoba mengurai sebuah peristiwa mengejutkan itu.  What's going on?! Aku kemudian memilih berjongkok di teras. Setidaknya dari tempat ini semua obrolan dan to...

Konten Gue Sejauh Ini

#KelasKomikMujix udah setahun aja. Total konten yang dibuat 43 episode. Baru jalan sekitar 15% dari materi lengkap.  udah menemukan format dan templete. Secara enggage cukup bagus.  Minusnya belum bisa mengunggah rutin gara-gara kelamaan menyusun materi. Butuh editor juga kayaknya,  sering kali aku butuh masukan dan teman sharing. Mungkin mencari calon istri yang 'satu gelombang' adalah langkah awal yang bagus.  Btw,  Setiap pembuatan konten Kelas komik Mujix, yang paling susah adalah riset dalam membuat materi. Ribet banget nyusunnya, njir.  Tapi seru sih. Beberapa kali bongkar pasang ulasan. Aku sangat paham materinya, yang jadi masalah dalam setiap pembuatan materi adalah: "Kira-kira orang yang baca bakal mudeng,  gak!!?" Dan yeah, ilmuku dalam 'menyampaikan gagasan' sedang  diuji. Hayo looo, hayo looo! Aku selalu memposisikan dalam dua kepribadian saat membuat konten ini. Pribadi kreator, sosok filsuf yang membuat konten soal belajar komik....

Debat Kusir dan Kedewasaan Seseorang.

Hari ini aku dipusingkan dengan sebuah debat kusir dengan ibuku. Inti dari pertikaian gayeng itu ialah gak semua hal yang orang lain inginkan selaras dengan apa yang aku inginkan.  Ibuku butuh modal uang banyak untuk jualan warung, namun ia gak punya cukup uang. Nah yang punya cukup uang adalah aku. Aku mungkin memang punya cukup banyak uang,  namun untuk mengeluarkan uang sebanyak itu sebagai modal jualan warung tidak sesuai dengan rencana keuanganku (apalagi mengingat pengeluaran mendadak bulan kemarin untuk membelikan laptop adikku. Yang lukanya masih menggerus saldo tabungan hingga sekarang).  Aku adalah salah satu dari sekian banyak orang yang termasuk dalam kelompok 'sandwich generation'. Yap,  semenjak lulus kuliah hingga sekarang semua penghasilanku hampir 85% tersedot ke kebutuhan keluarga. Hal tersebut membuatku bergumul dengan tatapan mata sayu setiap kali bekerja di sepanjang hari. Kalau kalian ingin tahu seberapa berbahayanya efek 'sandwich generati...

Matahari Di Atas Laptop

Setiap tengah hari di bulan-bulan awal hingga pertengahan tahun sang surya menyapaku melalui sinarnya yang jatuh di atas laptop. Biasanya pantulan dari bias cahaya tersebut akan merepotkanku saat menatap layar, karena kalah terang.  Kala peristiwa itu terjadi biasanya aku memindah laptop ke meja gamba di sebelahnya, yang artinya aku harus mencabut banyak kabel dan piranti.  Namun terkadang saat aku sedang tidak mau ribet, 'istirahat sejenak'-lah yang menjadi solusinya. Laptop aku tutup dan aku dorong ke depan untuk menghindari pantulan. Soalnya aku berpikir jika cahaya itu terlalu lama memantul kurasa akan membuat mesin komputer makin panas.  Durasi fenomena ini tak telalu lama. Jarak tempuh yang dibutuhkan sinar matahari untuk melalui seluruh badan laptop ini kira-kira 40an menit. Sebuah waktu yang ideal untuk digunakan makan siang,  rebahan, dan sholat dhuhur.  Semesta sudah mengatur semuanya. Bahkan untuk sekedar memberimu jeda istirahat sejenak dari rutinita...

Bad Day

'Hari ini melelahkan sekali' ucap batinku sembari menghela nafas saat merestart laptop yang error karena kebanyakan buka data di Medibang.  Seharian ini internet WiFi tak dapat digunakan,  padahal aku memakai internet untuk melakukan apapun. Salah satunya ya mendengarkan musik dan menonton film. Tanpa kedua hal tersebut,  ada sesuatu yang hilang di hari ini.  Ngomongin sesuatu yang hilang, kucingku yang raib beberapa hari ini akhirnya lagi-lagi ditemukan tak bernyawa. Terakhir kali aku melihatnya dua hari yang lalu. Ia mengeong lemah lalu beranjak pergi ke luar rumah. Padahal karena kukira lapar ia aku buatkan nasi campur telur. Aku masih melihatnya sampai ia menghilang di ujung jalan. Ia pergi meninggalkan 4 ekor anak kucing berusia 2-3 bulanan.  Oh iya, 3 bulanan ini aku terus bekerja tanpa ada hari untuk liburan. Kurasa hal itu  salah satu faktor yang membuat hari ini sangat melelahkan. Yap,  aku kecapekan secara psikis.  Sementara ini solusiny...

Sego Mawut Ala Mas Mujix

Bahan-Bahan: -Nasi putih pero 1 piring -Mie Eko 1 buah -Telor 1 butir -Cabe rawit 3 biji -Daun bawang 2 batang -Bawang putih 2 siung -Bawang merah 2 siung -Msg 1/2 sendok teh -Royco 1/2 sendok teh -Garam 1/2 sendok teh -Kecap & saos secukupnya -Minyak Bawang indomie 1 buah Cara memasak: 1. Rebus mie eko setengah matang lalu tiriskan.  2 . Iris tipis daun bawang,  bawang putih,  bawang merah, masing-masing satu buah.  Sisanya uleg bersama garam,  msg,  cabai, dan garam. 3. Panaskan 4 sendok makan minyak goreng di wajan,  tunggu sampai mendidih kemudian masukkan semua irisan dan bumbu yang sudah diuleg.  4. Tumis semua makhluk di wajan itu hingga berbau harum dan berwarna agake kecoklatan lalu masukkan telor.  5. Sangrai telor beserta bumbu di wajan hingga agak matang lalu masukkan nasi putih pero. Aduk terus. Sampai kekuningan dan bumbu merata, lalu beri bumbu rahasia terakhir yakni Royco dan Minyak Bawang indomie. Lalu aduk la...

Timeslip

Yono dan Heri adalah Dua orang kawan lama yang tidak lama berjumpa. Mereka akhirnya dipertemukan oleh fenomena dimensi waktu yang eror dan terguncang. Dua pria itu secara random terlempar dari satu tempat ke tempat lain. Mulai terjebak di perbatasan Bantul,  di sekitar pantai cilacap,  hingga di terminal busway dekat kantor dirjen pajak di Jakarta.  Bagaimanakah semesta akan menyelesaikan permasalahan ini? Dibintangi oleh Anggar,  Rantri,  Rembyung, Mbak Calon Jodoh,  Pria yang ternyata saudara, Mbak Mi yang berperan sebagai tetangga yang katanya meninggal, pilot jet tempur. Tunggu tanggal rilisnya hanya di Imajink Production.  Mujix Terjaga jam setengah lima lagi gara-gara kebelet pipis dan mimpi aneh. Simo, 6 Februar 2021

Hujan Turun Seharian

Beberapa minggu belakangan hujan turun seharian. Sejak pagi muncul, awan mendung berarak menutupi jalan. Suara adzan dhuhur bahkan tak terlalu terlalu terdengar karena menjadi pelan tertimpa nyanyian hujan yang melengking sendu sedan.  Hari ini adalah awal bulan yang dingin di bulan Februari tahun 2021. Aku diam menatap air hujan yang jatuh di luar melalui jendela. Pekerjaanku terhenti, alasannya adalah buih air yang kadang jatuh random ke laptop,  atau sinyal internet yang memburuk kala hujan datang.  Usiaku hari ini 32 tahun. Belum bertemu jodoh, udah punya tabungan yang cukup, dan sedang berapi-api menjalani hidup. Setiap waktu aku sempatkan membuat list harian. Dan kali ini sangat rutin. Sepertinya semua hal tersebut aku lakukan untuk 'membalas dendam' kepada diriku di masa lampau yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik karena terlalu serius dalam menjalani hidup.  Meja gambarku bertebaran sisa karet penghapus gara-gara kegiatanku membuat komik 'Lemon Tea'...