Siang ini aku berada di pelataran rumah tetangga menghadiri dan menghantar jenazah ke kuburan. Aku berkabung. Aku ikut berduka dan terdiam sambil merenung mahfum, serta berguman dalam hati "Mati itu mudah ya!". Mudah yang aku maksud bukan 'proses menuju ke suatu keadaan'. Namun lebih ke sebuah momentum dari 'hidup' ke 'mati'. Kenapa aku berpikir seperti itu? Jadi begini ceritanya. *** Setiap pagi aku memiliki ritual sederhana sebelum memulai pekerjaan, yakni minum teh panas sembari berjemur matahari. Kebiasaan ini sudah berlangsung cukup lama. Aku menjemur badanku yang habis mandi. Sensasi rasa dingin di kulit saat bertemu panasnya matahari sangat menggairahkan. Aktivitas tersebut makin menyenangkan kala ditambah secangkir teh hangat dan camilan. Setelah melakukan hal tersebut (insyaallah) aku bakal siap menjalani hidup dengan lebih baik. Nah lokasi aku berjemur itu tepat di pinggir jalan di depan rumah. Di situ ada semacam selokan yang udah dibet...