Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Teman Baru

Kemarin meet up dengan orang baru dari aplikasi Tinder. Alasannya sederhana. Setelah beberapa minggu kami match dan ngobrol ringan, aku berpikir 'siapa tahu beliau jodohku'. Awalnya aku random chat buat ketemu. Eh malah mau. Yawis kita meet up di Solo Square setelah jam makan siang. Aku berkendara dari Simo ke Solo di situasi cuaca terpanas demi sebuah kesempatan.  Dia mengajak Janjian di Heavy Scents yang ternyata gerai parfum gaul. Kami bertemu untuk pertama kalinya dan langsung ngobrol ngalor ngidul. Aku belajar banyak soal parfum. Setelah itu kami nongkrong di Istana Mie buat ngobrol sambil art trade. Kami memesan es istana yang literally es serut yang dikasih buah sirop dan susu, cuman agak mahal.  Semuanya berlangsung seru. Kemudian kami berpisah karena ada agenda masing-masing. Jadi apa konklusinya?  Gak ada. Namun aku tahu satu hal, kemampuanku bersosialisasi dengan orang baru gak buruk-buruk amat. Apakah dia jodohku? Entahlah, tak ada sengatan listrik cinta menye...

Uang Tujurebu

Mau jogging, terus mikir 'keknya abis joging,  mandi terus minum jahe anget enak nih!?'. Aku langsung mengambil uang Rp. 7.000 dari dompet. Sore ini aku memakai celana brandid Nike yang kubeli di CFD beberapa bulan yang lalu. Artinya, tak ada kantong untuk menyimpan uang tujurebu tersebut. Apa ada cara?  Hm, tanpa banyak berpikir uang tersebut aku masukin ke kaos kaki sebelah kanan. Sialnya kaos kakiku kali ini agak longgar. Sialnya lagi uangku masih baru gres yang memiliki tepian tajam. Artinya jika uang tujurebu itu aku masukkan ke kaos kaki, ada indikasi bakal melukai kulit saat joging. Apa ada cara?  Hm, tanpa banyak berpikir lagi uang tersebut aku masukin ke sepatu sebelah kanan. Problem beres. Aku bisa jogging sambil membawa uang untuk membeli jahe gepuk anget favoritku. Segera saja aku melangkahkan kaki menapaki rute jongging itu dengan hati semangat.  Setelah hampir berlari dua kilometer aku sampai di desa sebelah. Beberapa langkah lagi sampai di warung penju...

Guru

Namanya Bu Paryumi. Guru pertamaku di kelas 1 SD, aku abadikan sebagai karakter di komiknya Si Amed. Aku tak terlalu ingat bagaimana dulu ia dalam mengajar,  namun yang pasti beliaulah yang mengajariku ilmu-ilmu 'basic survival' seorang manusia di dunia nyata yakni, membaca, menulis, menghitung dan lain sebagainya. Hal yang paling menakjubkan adalah, Bu Paryumi bisa membedakan antara aku dengan adikku. Soalnya saat kami sama-sama gondrong, rasanya kek pinang dibelah kapak. Banyak yang tidak bisa membedakan, terutama orang-orang yang jarang berinteraksi dengan kami.  Namanya Bu Sri. Guru SD-ku saat kelas 2. Beliau terkenal agak judes. Hal yang paling aku ingat dari beliau adalah, selalu ada kuis kecil saat mau jam pulang sekolah. Bu Sri memberikan pertanyaan terkait pelajaran, yang bisa menjawab harus mengacungkan jari. Hal yang paling 'satisfying' adalah siswa bisa pulang duluan jika bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Bu Sri mengajari aku mengenai pentingnya berkomp...