Langsung ke konten utama

Uang Tujurebu

Mau jogging, terus mikir 'keknya abis joging,  mandi terus minum jahe anget enak nih!?'. Aku langsung mengambil uang Rp. 7.000 dari dompet. Sore ini aku memakai celana brandid Nike yang kubeli di CFD beberapa bulan yang lalu. Artinya, tak ada kantong untuk menyimpan uang tujurebu tersebut. Apa ada cara? 

Hm, tanpa banyak berpikir uang tersebut aku masukin ke kaos kaki sebelah kanan. Sialnya kaos kakiku kali ini agak longgar. Sialnya lagi uangku masih baru gres yang memiliki tepian tajam. Artinya jika uang tujurebu itu aku masukkan ke kaos kaki, ada indikasi bakal melukai kulit saat joging. Apa ada cara? 

Hm, tanpa banyak berpikir lagi uang tersebut aku masukin ke sepatu sebelah kanan. Problem beres. Aku bisa jogging sambil membawa uang untuk membeli jahe gepuk anget favoritku. Segera saja aku melangkahkan kaki menapaki rute jongging itu dengan hati semangat. 

Setelah hampir berlari dua kilometer aku sampai di desa sebelah. Beberapa langkah lagi sampai di warung penjual wedang jahe. Kutengok penjualnya,  yes, bapak peracik minuman idolaku tampak hadir. Segera saja aku memesan dengan sumringah "Pak Wedang jahe setunggal!".
"Nggih,  Mas!" jawabnya. 

Aku menata nafasku yang ngos-ngosan. Tanpa berlama-lama kurogoh uang yang aku letakkan di sepatu. Jari-jariku meraba ke dalam sol. Kok gak ada ya? Apa terdesak sampai ujung sol sepatu ya?

Hm, tanpa banyak berpikir aku mencopot sepatu kanan. Lalu kutengok. Uangnya gak ada! Lalu kucopot sepatu kiriku. Lalu kutengok. Ah siapa tahu uangnya berpindah secara magis dari sepatu kanan ke sepatu kiri. Namun uangnya tetep gak ada. 

Aku bengong. Lhah kemana uang tujurebu itu raib!? Mana udah pesen lagi. Apakah mau hutang? Ah enggak deh.  Tanpa banyak berpikir aku segera berteriak ke arah penjual wedang jahe.

"Pak ngapunten, mboten sido pesen wedang jahe!?" kataku sambil minta maaf. 

"Lho, pripun,  Mas?" tanya beliau heran. 
"Arto kulo ilang,  ngapunteng nggih, monggo maturnuwun!" kataku sambil ngacir. "Oh nggih,  Mas!" suara itu perlahan menghilang seiring langkahku menuju ke arah pulang. 

"Ah, namanya juga belum rezeki!" begitu pikirku sambil berlari. 

Samar-sama terdengar kalimat andalan komika paling lucu nomer dua di kota Solo. Kalimat tersebut selalu muncul kala aku kehilangan barang. 

"Kunci anda tidak hilang, anda yang tersesat!".

Saat jogging, berpikir 'keknya abis joging,  mandi terus minum teh anget juga gak papa'. Yah ilmu penting yang aku dapat di usia yang tidak muda lagi adalah 'nrimo ing pandum'. 

Mujix
Terjebak di pekerjaan dan revisi yang tidak terlalu aku sukai. Yawis, aku bakal kerjain satu demi satu,  deh. 
Simo, 20 Desember 2023

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...