Langsung ke konten utama

cerita hari esok di masa kecil



aku hidup dimasa ini,saat semua waktu dan tempat menjadi momok yang menghantuiku setiap malam. puncak semua keresahanku adalah sore ini,akhirnya aku duduk sendiri di tepi jalan raya,bersembunyi dan berharap menemukan sedikit celah untuk menutupi rasa takutku akan hidup. pikiranku melayang menembus waktu dan terdampar dengan kasar di masa kecilku. sadikit takut aq berjalan memilah dan mengambil serpihan kenangan tempo dulu. salah satu kenangan yang aku temukan detik itu adalah kenangan di desaku,tempatku berteduh dari kejamnya sang keadaan.

"muji kecil belum tertidur saat sang malam menjemput,dia masih ketakutan mendengar sang punguk berceloteh tak menentu di sepinya malam. dia kelelahan setelah bercengkrama dan berlarian menikmati malam yang terang bersama bulan, nenek tua berjarik batik dengan banyak kerutan diwajahnya masih setia membelai rambut muji kecil. lagu jawa mengalir pelan dari sang nenek, untuk sekedar menenangkan sikecil dari kerinduan emak dan bapaknya yang tengah merantau, dengan mata basah yang mulai mengering, muji kecil tertidur, ditemani alunan tembang sang nenek dan gelapnya malam yang sedikit terang karena sinar rembulan.damai tanpa lampu,suara bising televisi ataupun suara sepeda motor yang meraung."

ini adalah sepenggal kisahyang aku pungut dalam lamunanku di ujung jalan,sedikitnya hal itu, bisa sedikitmenjadi obat untuk semua keluh kesahku hari ini. kalianpun pasti juga punya sedikit kisah masa kecil yang terus kalian ingat sampai sekarang. teaplah tersenyum walau kalian merasa kalah,setidaknya kita memiliki masa kecil yang dapat kita jadikan sayap untuk menghadapi hari esok. terimakasih


ttd
muji kecil

7 april 2009

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...