Langsung ke konten utama

belajar melalui "Bule Misterius Penebar Petir"

aku kali ini terdampar lagi di sebuah hari yang sangat sibuk. yeah
hari ini hari rabu, aku sebenarnya mempuntyai puisi untuk menggambarkan hari rabu, walau garing dan norak senorak muka saya tapi puisi tetaplah puisi, tidak akan berubah jadi bubur ayam ataupun sepotong kue lemper kesukaanku:D
dua hari ini aku dipusingkan akan masalah tugas, masih tersisa sebuah amanat dari bapak dosen berinisial "R" yang belum saya laksanankan. aku sadar tugas mahasiswa adalah menjadi siswa yang sangat super dalam segala hal("maha" kan artinya "super" kan?) pada masa ini kita dituntut untuk lebih mandiri dalam segala hal (kecuali untuk minta tolong buatin anak, nah itu harus butuh bantuan orang lain, terutama yang lawan jenis:P). seorang mahasiswa adalah sesosok siswa super memiliki tanggungan yang cukup besar. dengan berbekal berjuta-juta konsep, diharapkan suatu saat mereka dapat merubah apa yang harus seharusnya presiden ubah (agh.. kok postingan gw jadi makin lebai?:D)
oh my God..

Okey back to laptop
(jiahahahhaha koyo tukul ae cuk)
amanat itu sebenarnya tugas yang sangat simpel, sederhana, dan cukup mudah. setiap mahasiswa dalam ujian semesternya diwajibkan untuk membuat video dengan beberapa efect dan sebuah makalah tentang editing. cukup mudah bukan, yang menjadikannya susah adalah ketika seseorang siswa itu tidak memiliki komputer, sedikit bego, punya penyakit ngedrop syndrom, dan tentu saja kangker akut di dompetnya. dan seseorang itu adalah saya:)

tugas pertama yaitu membuat video telah aku buat beberapa hari yang lalu, karena keterbatasan alat maka dengan sedikit sungkan aku membuat effect yang sangat sedehana. ada orang bule berjalan kedepan kemudian ketemu murid-murid es em a bengong dijalan mereka berbicara sesuatu kemudian jreng jreng jreeeeng kredit tiilte "the end" (what the f*ck? jix? apa-apaan itu). video itu belum aku kasih efect, dan kali ini aku akan menceritakan secara mendetail mengenai effect yang aku pakai dalam tugas itu. video itu sudah selesai, dengan bangga aku memberi judul "bule misterius penebar petir" begini ceritanya:


Bule Misterius Penebar Petir

suatu hari yang cukup cerah terlihat sesosok pria bule berjalan kebingungan kesana-kemari, diaterlihat pusing akan sesuatu. kala dia berjalan tiba-tiba muncul semacam medan magnet yang membias dari seluruh tubuhnya (pake effect motion blur bro). dia kemudian menghampiri bapak-bapak untuk bertanya sesuatu, segera saja dia bersalaman dengan sang bule, tapi si bapak malang itu tidak yahu,bahwa dia tengah dicuci otak oleh sang bule melalui petir berwarna biru yang muncul dari matanya. sang bapak panik kemudian beranjak pergi, kurasa dia ketakutan. si bule kemudian meninggalkan bapak-bapak itu dengan kecepatan suara, terlihat lagi fenomena membias itu.( tentu saja effect blur yang sama dengan yang tadi) kemudian berlari melintasi jalan raya yang cukup padat, pandangan sang bule kemudian terkejut. dia melihat segerombol anak-anak sma tengah asik nongkrong dipinggir jalan, (kalo ditengah jalan mati bang XD). si bule bertanya dengan mata yang mengeluarkan petir biru,para siswa bingung. tidak tahu harus berkata apa, malah ada satu siswa yang kurang ajar menyalakan lampu dengan giginya (pake effect lens flare).

sibule bingung...

kemudian....

tamat.




tentu kalian berpikir, nilai pelajaran apakah yang bisa di simpulkan lewat cerita di atas. apa? apa? kagak ada? kalian bilang itu hanya cerita aneh yang tidak jelas juntrungannya. sama. aku juga berpendapat seperti itu kawan. tidak ada nilaikehidupan yang bisa dipetik, tidak ada kedahsyatan effect yang bisa dilihat, bahkan tidak ada pemain yang sesemok luna maya. yang ada hanya seorang mahasiswa tingkat atas yang kelabakan bego membagi waktu.

yah..
waktu memang sesuatu yang sangat misterius, kadang kala kita tidak pernah perduli terhadap waktu yang berjalan. ketika kita masih kecik kita berharap segera sekolah, saat sekolah kita akan berharap segera masuk SMP agar bisa mengenakan BAJU PUTIH BIRU, saat kita mengenakan baju putih biru kemudian kita melihat kakak-kakak kita bebas pergi keluar rumah pada malam hari,kita segera ingin sperti mereka. masuk SMA dan bisa keluar malam dan hang out sama teman-teman, namun apakah setelah kita keluar malam semua keinginan itu akan berakhir? tentu saja tidak. kita akan bertemu dengan permohonan-permohonan yang memakan waktu banyak, mata kuliah yang belum berakhir, pacar yang minta untuk dinikahi, pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk, serba-serbi dunia dewasa yang semakin rumit. apakah permohonan kita sudah selesai?
tentu saja belum, permohonan kita tidak akan selesai sebelum kita maut menjemput.

ya kawan, sebelum mati kita akan terus bertemu dengan keinginan dan keinginan.
walau saya masih belum begitu dekat dengan sang Tuhan namun aku percaya tidak ada yang abadi dalam hal apapun. seperti mujix yang bego bagi waktu kita bisa belajar, menikmati saat ini adalah yang terbaik. walau dia bego bagi waktu, seidaknya dia sadar bahwa waktu terus berjalan, dia sadar bahwa waktu yang ada adalah sekarang.

yang kemarin telah lenyap entah kemana..

dan besok kita tidak tahu akan datang mengetuk dari pintu yang sebelah mana.
oleh karena itu nikmati hari ini teman :)



diposting oleh mujix
pada jam 1:02 siang di perpus, setelah mati-matian mengerjakan makalah
salah satu tugas, berlari kesana kemari buat membakar VCD, dan terus pantang menyerah menyemangati diri sendiri.

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...