Langsung ke konten utama

cerita hari ini

malam ini aku capek, sangat capek, resah, bunchiiis... errr apa lagi ya, bahkan untuk mengeluhpun aku kehabisan kata-kata.
(ada yang jual kata-kata di dekat sini? ane mau borong)

waktu sudah menunjukkan 03.35 WIB, masih terdampar di sebuah gedung lawas di Sriwedari dan tentu saja belum tidur. gak, aku gak mangkal. heran apa kalian tidak percaya kalau aku adalah cowok sejati?
(sambil membusungkan hidung)

okey, KOMISI BIRTHDAY FESTIVAL 2011 telah menginjak hari yang ke 3, ntar sore ada event yang tidak kalah hebohnya apabila dibandingkan David Becham ke Indonesia (ke Indonesia tepatnya ke Boyolali, katanya sih mau cari susu). TUGITU UNITE nanti sore mau me-lounching maskot mereka, yaitu Agus Pakdhe, Daamas, dan Topik Wolvrine XD. katanya sih sayang kalau ketampanan mereka mubazir kalau hanya dinikmati kalangan personal saja.

sedangkan peluncuran kompilasi artwork mereka yang ke 9, sebenarnya hanya kedok dan kamuflase agar banyak pengunjung yang sudi hadir untuk menengok acara tersebut.
judul kumpulan artwork kali ini adalah Empat Sehat Lima Semaput, entahlah apakah ada hubungannya sama pelajaran PENJASKES SD daerah Jebres atau bukan aku tidak perduli, namun yang pasti menurut analisisku (ceileeeh analisis, mau nyaingin Detektip Conan jix? Detektip Conan gak pernah berambut kribo lhooo. kalo kribo ntar jadinya detektip KONAK:D), para anggota tugitu pasti sering bersinggungan dengan masalah gizi, nutrisi, serat, dan lain-lainya. maklum anak kost
*bruak langsung di keroyok anak TUGITU UNITE


oh iya, aku baru saja merampungkan poster buat hari ke 4, temanya "Komik Solo 3 hari ke depan", temanya keren yak. yang ngasih tema itu Agus "Pakdhe" Susanto, perlu aku jelaskan dia siapa? bukan, bukan, dia bukan pakdheku. apa nenekku? salah? kalian keracunan es teh ya? kok jadi ngigoo gitu?


do'i adalah sesesok om-om maniak komunitas yang baru saja aku kenal di akhir 2010(om-om apa pakdhe-pakdhe?). tepatnya ketika event "Post Card Untuk Sahabat". sebuah acara amal buat para korban bencana Merapi akhir tahun kemarin. kapan-kapan aku ceritakan lebih mendetail tentang do'i. saat ini aku tengah bertapa menahan ngantuk agar biar bisa terjaga sampai pagi.


kata status seorang kawan tadi sore "Kesalahan terbesar kita adalah saat kita menyesali pilihan yang kita ambil.", yak betul status itu aku bajak dari seorang seniman tua bernama Argha Yudha Prathama .

kalian kenal? ayoo ayooo? tunjuk kaki kalo ada yan kenal....
*langsung pada terjungkal ke depan, ya iyaalah tunjuk kaki kan sama aja dengan nendang. beda sedikit sama salto. hampir sama kayak kayang, dan penjelasan ini sangat tidak penting XD


Argha Yudha Prathama adalah seorang pemuda yang bersemangat, ganteng, baik hati dan suka menolong (temennya si Budi sama Ani yang sering disebut di buku kelas satu SD itu lhooo.....) Kalo soal ganteng tidak perlu banyak diperdebatkan, andai kata ada barometer kegantengan seseorang niscaya dia akan dapat nilai seratus, terutama kacamatanya. dia (kata fans gelapnya) sangat mirip John Lennon. (fans gelapnya itu pokoknya suka nagkring di tempat gelap-gelap, suka tidur di tempat yang gelap) apa kalian tidak percaya? mirip jempolnya john Lennon? oke sepakat XD
*si Mujix langsung di suruh nyebur ke laut sama Argha). inti dari omong kosongku diparagraf ini adalah aku sangat suka dengan statusnya saat itu, (bukan orangnya,aku bukan homo soalnya.CATEEEEET)

kok kita jadi ngomongin si Argha? kan kasihan sama si Nikita willy.
balik lagi ke status, walau hanya sekedar melihat sekilas, ternyata hatu kecilku mempertanyakan pernyataan itu.

"Apakah aku menyesali berbagai keputusan yang aku ambil selama aku hidup sebagai manusia 23 tahun ini?" kata-kata tersebut berteriak lantang di seluruh semesta di dalam tubuhku.
apakah keluhanku di paraghaf pertama "malam ini aku capek, sangat capek, resah, bunchiiis... " adalah wujud penyesalanku selama ini?
.............
.............
.............
.............
.............
.............
hidup hening sejenak, mujix berdiri tegak menatap langit, daun-daun beterbangan mengitari riuhnya angkasa raya. Bulan dan Bintang pun terdiam ketika Mujix mempertanyakan hal yang sangat retoris tersebut. (kalo bisa ngomong berarti kena pengaruh lagunya om Si Doel Sumbang)
.............
.............
.............
kurasa aku tidak menyesali apapaun yang pernah aku lakukan (setidaknya ketika aku mengetik tulisan ini telah kuteguhkan tekadku)
.............
.............
.............
.............

saat ini lagu Sheila On 7 yang berjudul "Mudah Saja" bersuara nyaring mengiringi apa yang aku tulis, aku cukup menyukai lagu tersebut. setidaknya audio itu telah masuk ke ke playlist berlabel "Lemon tea's song". playlist kesukaan untuk menemani prosesku mengerjakan komik labil bertamakan cinta tersebut, Popok maaf ya komiknya belum kelar.
(ceileeeh malah curhat)

kalian masih ingat kan dengan kalimat diantara banyak titik tersebut. oke sesimpel itu kok,
kurasa aku tidak menyesali apapun yang pernah aku lakukan.
okey,titik. silahkan lanjutkan aktivitas kalian :)


Mujix
dan postingan bertema curhat
harian ini aku selesaikan
pada pukul 04.19 WIB
setelah bunyi aneh dan matinya komputer secara mendadak
aw aw aw eaa XD
Solo. 30 November 2011

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...