Langsung ke konten utama

Desember

Bulan Desember selalu mengingatkanku akan kejadian yang membuatku muak terhadap hidupku selama ini. Ya, kalian benar, ini cerita tentang 1 tahun yang lalu. 4 hari paling kelam dalam hidup seorang Mujix, andaikata film bisa dibilang saat itu adalah fase klimaks paling buruk. Aku tidak akan menceritakan hal itu secara mendetail, berbagai hal yang terjadi saat itu benar-benar sangat personal. Andaikata aku melihat kembali kebelakang ada satu hal yang pasti, aku bertambah dewasa, makin menikmati hidup, dan tentu saja terus berusaha menjalani hari ini agar berarti di kehidupan nanti.


Bulan Desember selalu mengingatkanku akan sinterklas. Iya, kakek berjanggut putih itu suka lewat di atap rumah pada tanggal 25 Desember. Dulu aku sempat nangkring di genteng gara-gara liat di kartun ada Sinterklas bawa hadiah di film kartun. Alhasil aku tidak menemukan kakek-kakek berseragam merah dengan janggut putih, aku hanya menemukan nenek berambut putih yang menyuruhku segera tidur. Nenekku khawatir besok masuk angin gara-gara kelamaan nongkrong diatas genteng waktu malam.


Bulan Desember selalu mengingatkanku akan hujan, yup. Air yang jatuh dari langit itu membuatku benar-benar galau. Sepanjang hari sampai sore air selalu turun, membasahi banyak hal. Aku tidak membenci hujan, namun ketika baju dan celana dalam kalian tidak kering gara-gara curah hujan yang ngawur, sepatu kalian berbaju tengik dikarenakan air yang masuk kedalam kaki, aku takkan membenci hujan. Hujan ada untuk semua umat manusia, hujan menghubungkanku dengan banyak cerita cinta. Yah, sekesal apapun aku kepada Tuhan yang memberi Hujan, aku tetap manyukainya. Aku cinta Tuhan, dan aku sangat suka dengan hujan.


Bulan Desember selalu mengingatkanku akan kuliah. Yah inilah dilema masa mudaku saat ini, seperti yang kalian ketahui aku mengambil cuti selama 2 semester. Di waktu tersebut aku mulai menata banyak hal, aku bekerja semaksimal mungkin, mengurusi berbagai acara komik, pergi ke banyak tempat, dan tentu saja menikmati hidup. Walaupun kadangkala rencanaku gagal total karena banyak hal. Aku tidak akan menyesali keputusanku untuk cuti. Dan bulan januari depan aku akan mengejar kuliahku lagi. Semoga tahun ini aku bisa wisuda di depan kedua orang tuaku tercinta:)


Bulan Desember selalu mengingatkanku akan impianku. Desember adalah bulan evaluasi, selain hari ulang tahun, aku sering menata hidupku di bulan desember. Mencatat semua target, menata semua arsip tahun kemarin, mengedit semua impian-impian tolol, mencari cewek-cewek ababil inceran tahun depan, dan tentu saja belajar mensukuri apapun yang terjadi tahun lalu. Intinya sih, bulan desember adalah bulan pemantapan visi misi pribadi.


Mujix
Bulan desember selalu mengingatkan bahwa aku
telah berhasil menulis blog ini selama
satu tahun, selamat buat Mujix
atas keberhasilannya
Solo, 07 Desember 2011

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...