Langsung ke konten utama

Kembang Kocapan

Bulan september ini banyak isi hati yan tak bisa dikatakan. Mungkin terlalu personal dan tidak etis untuk di publikasikan dalam media apapun. Iya. Media apapun. Bahkan lewat ‘status’ ataupun ‘tweet’ di jejaring sosial. Aku hanya bisa memberikan  gambaran kasar tentang apa saja yang terjadi di bulan september. Tapi jangan berharap untuk menemukan sesuatu yang pribadi dalam postingan ini, beneran, aku menulis kali inipun hanya ingin mengikat peristiwa melalui tulisan. Tak lebih dari itu. Bulan September ini aku mengerjakan komik ‘Viva La Indonesia’. Komiknya sudah selesai. Belum aku kirim. Mungkin besok. Intinya komik ini Menghabiskan waktu kira-kira 4 bulan semenjak tawaran itu datang. Lama ya. Iya dong. Dikerjain sambil magang dan  ngerjain proposal skripsi sih. Belum lagi minimnya fasilitas. Pokoknya sudah selesai. Ngobrolin sesuatu yang sudah selesai, laporan magangku jugasudah selesai lhoh. Hebat. Aku mengerjakannya dengan sangat menyenangkan  dalam waktu 3 minggu. Sempat ada masalah komunikasi dengan dosen pembimbing. Sempet eneg juga. Tapi ya sudahlah, aku harus bergegas untuk mencetak laporan tersebut agar bisa segera ujian. Eniwei aku juga berusaha menepati janjiku untuk bikin fanspage ‘Si Amed’.Alhamdulilah setiap akhir minggu, kalian dapat membacanya di Facebook, banyak yang suka kok. Ceritanya random dan mengalir  gitu. Bikinnya kadang asal, suka gambar satu terus di kopi paste  doang.  Satu lagi nih, aku juga sedang mengerjakan lanjutan komik ‘Si Unyil Other Story’. Baru dapat 12 halaman sih. Gak bisa se-ekspresif chapter  0, soalnya ini cerita pembuka dan pengenalan karakter  gitu. Mungkin bakal selesai awal Oktober. Baru aja aku mengedit tulisan blog. Aku kumpulin yang (sekiranya) bagus. Entah nanti mau diapain, rencaananya sih mau di kompilasi bareng mas Fachmy. Tapi ya gitu deh. Pada sibuk masing-masing. Malah sempet aku bikin covernya juga. Ganteng sih covernya, tapi sayang isinya ngaco dan gak jelas.  Beberapa hari yang lalu aku membeli banyak komik. Sepertinya ada yang gak beres dengan otakku, aku membeli 3 komik religi dari 3 aliran yang berbeda. Yaitu ‘Ujaran Budha’-nya Tsai Chih Chung, ‘Komik Kitab  Sufi’-nya Ibod, dan ‘33 Hadist Nabi’-nya Vby Djenggoten. Komiknya keren semua.  Hei, sepertinya itu pertanda bahwa aku harus segera berteman lagi dengan Tuhanku.

Malam ini aku mencetak laporan magang. Ada hampir 60 lembar. Banyak yha. Tinta kuningnya habis. Baru bisa memegang komputer setelah dua hari disibukkan dengan manualnya Unyil Other Story. Aku mencetaknya dengan perasaan gamang. Ketika melakukan sesuatu dengan perasaan gamang, semuanya terlihat begitu buruk. Di saat-saat seperti itu biasanya otakku berkhayal yang tidak realistis. Khayalan semacam ‘membanting remote televisi ke kepala’, ‘menendang tembok dengan sekuat tenaga’, ‘lari-larian sambil telanjang’ dan hal-hal absurd  lainnya. Serius? Iya. Serius. Kadang kala aku sangat ketakutan dengan khayalanku sendiri. Aku cukup bersyukur masih mempunyai logika yang waras untuk menghalau semua khayalan itu. Sesekali aku memindahnya ke dalam komik. Sesekali aku menuliskannya dalam postingan. Lain kali biarkan ia menguap habis ditelan waktu. Ketika masa-masa itu datang, aku benar-benar membutuhkan tenaga ekstra untuk sekedar menjalaninya dengan baik-baik saja. Dua hari yang lalu di ujung pagi berturut-turut bermimpi buruk tentang ‘gadis berpayung pelangi’. Bermimpi tentang bikin materi ‘Stand up Comedy’. September sangat random sekali. Belum lagi kebiasaanku mendengarkan lagunya Didi Kempot sambil kerja. Hahaha. Lagunya keren banget. Apalagi yang berjudul ‘Omprengan’ dan ‘Kembang Kocapan’.

Maaf ya. Segitu saja dulu. Intinya, Bulan september ini banyak isi hati yan tak bisa dikatakan.

Mujix
Boyolali, 24 September 2013

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...