Tumpukan awan berwarna putih itu masih diam ketika aku tiba di sini, di sebuah sekolah menengah kejuruan. Tempat dimana aku belajar seni rupa dan menggambar komik. Iya. Sekarang aku berada di sekolahku yang dulu. Sepuluh tahun telah berlalu sejak saat itu. Tempat ini sudah banyak yang berubah. Gerbang yang dulu hanya tralis dari besi berkarat, sekarang berganti menjadi gerbang besar dengan ukiran patung Dewaruci sedang bertarung dengan Naga. Lebai dan norak banget gerbangnya. Tapi gak papa sih, namanya juga sekolah seni. Gerbang sekolah ini benar-benar terlihat berbeda apabila dibandingkan dengan gerbang yang sama di sepuluh tahun yang lalu. Hari ini adalah jam pulang sekolah. Para siswa bergerombol dan membludak untuk segera bergegas ke rumahnya masing-masing. Aku clingak-clinguk mencari seseorang. Cewek? Bukan. Kali ini aku sedang berkepentingan dengan seorang cowok. Seorang cowok jurusan seni rupa yang kukenal hanya melalui ingatan. Beberapa meni...