Langsung ke konten utama

Sebelas lebih empat puluh lima menit

Saat ini aku benar-benar merasa kelelahan. Sudah satu minggu lebih aku berada di ruang kerja. Pergerakanku sangat domestik sekali, rutenya sederhana. Tempat tidur, ke kamar mandi, lalu ke ruang kerja. Selalu seperti itu. Jadwal otomatis di tubuhku bilang 'ini saatnya cari atmosphere baru!!!'. Biasanya segera saja aku langsung meluncur ke Kota Solo. Namun tidak untuk minggu ini.

Entah kenapa aku masih terbengong-bengong di sofa ruang tamu. Hei, bagaimana kabar kalian? Sudah dua minggu berlalu dari tahun 2015. Sehat? Semoga selalu prima ya.

Aku menulis postingan ini dari smartphone. Kerenan ya gue!? Alasannya sederhana,komputerku sedang rusak dan berada di servisan. Permasalahanku soal komputer ternyata belum usai.  Benda inilah yang akhirnya menjadi 'pemicu' segala kepusinganku hari ini.

Sebenarnya sih problemnya udah banyak. Cuman ngumpulnya aja satu-satu dan meledak sore ini. Aku enggak akan menuliskan detailnya di sini, toh masih banyak hal penting yang lebih pantas terdomumentasikan di blog ini. Intinya sih, kesialan dan tai yang sama di hari yang berbeda.

Sudah beberapa kali aku mencoba untuk membalikkan situasi sulit ini, namun masih saja belum banyak yang berubah. Ini adalah 'tembok' kokoh lain yang harus dihancurkan. Aku sidah berusaha semampuku, namun masih saja ia dengan pongah tegak berdiri. Kurasa membutuhkan waktu yang sedikit lama.

Kabar baiknya aku akhirnya menemukan lirik yang cocok untuk lagu yang tengah kuciptakan. Sepenggal kalimat yang cathchy untuk lagu itu terbesit saat aku mencari headset hape. Tinggal dua kalimat lagi, sepertinya pencarian lirik yang hilang ini sangat menyenangkan. Nanti kalau lagunya sudah komplit, aku berencana mencari teman musisi untuk diajak berkolaborasi.

Selain lagu, aku sedang menggodok naskah komik 'Lemon Tea' bab 6. Carita di bab ini bakal mellow dan gokil abis. Kurasa komik inilah yang membuatku bisa bertahan di berbagai situasi sulit. Walau sering mengeluh gara-gara baper, sebenarnya aku cukup bersyukur memiliki projek ini.

Terkadang aku berpikir. Mungkin komik ini adalah alasan penting akan keberadaanku di dunia ini. Tugasku belum kelar. Duh... Malah jadi baper lagi...

Bentar, postingan ini aku save dulu ya... Takut ilang gara-gara salah pencet.

Yeeey, udah aku simpan. Ceritanya aku lanjutin ya?

Selain menulis naskah bab 6, aku memberi tambahan halaman di bab 1. Hal tersebut aku lakukan agar porsi setiap bab memiliki jumlah halaman yang sama. Rencananya sih, satu bab ada 40 halaman. Banyak amat!? Aku sendiri dulu juga bingung. Tapi mau apa lagi, itu tandanya aku memiliki banyak cerita untuk kalian. Sekedar spoiler, fi bab 1 akhirnya aku munculkan karakter Sanasuke untuk mengenalkan konflik batin sang tokoh utama, yaitu aku sendiri saat berusia 20 tahun. Narsis amat!? Biarin.

Selain komik '_Lemon Tea', aku juga tengah menggodok naskah komik petualangan 'Si Amed'. Total ada 40 halaman. Kata kuncinya sih teroris, konflik batin seorang ayah, dan agen rahasia yang nyaris dipecat sama direkturnya. Kata kunci itu akan kalian temukan di komik petualangan Si Amed yang baru. Kapan jadi? Semoga sebelum valentine ya.

Bentar aku save lagi...

Komik petualangan Si Amed itu rencananya buat ikutan kompetisi sih, tapi ngeliat betapa randomnya hal-hal di sekitarku, cukup membuat bergidik ngeri sih. Bisa kelar pas valentine gak ya?duh komputerku...

Baiklah aku ralat keluhanku soal komputer. Mungkin nemang bukan persoalan komputer. Mungkin ini masalah tekad dan seberapa besar alasan yang bisa aku kumpulkan untuk menyelesaikannys.

Tekad dan alasan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Mereka berdua saling mencintai, namun sayang mereka berdua akhir-akhir ini tak pernah lama untuk kumiliki. Aku yakin suatu saat dua hal tersebut akan menjadi sahabat baikku yang tidak pernah terpisahkan.

Apabila saat itu tiba, perjalanan keliling dunia seperti yang di lakukan Jeff Kinney bukan lagi mimpi di malam bolong. Brengsek, World Tour 15 Kota dan 5 benua yang dilakukan pengarang 'Diary Of Wimpy Kid' itu menginspirasi sekali.

Tiba-tiba saja rasa lelah sedikit berkurang dan aku mulai agak bersemangat.

Mujix
Jangan menunda-menunda pekerjaan.
Tidak boleh terburu-buru.
Kalau lelah segera istirahat.
Tidur juga gak papa.
Simo, 20 Januari 2016

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...