Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Ranting Kopi

Kesepian itu pekat seperti kopi hitam yang kuseduh tadi sore. Pahit? Tentu saja. Namun bisa membuatku terjaga sampai malam membuka mata. Terus aku minum. Terus aku kulum. Kesepian itu rapuh seperti ranting kering yang nyaris kuinjak tadi pagi. Sepele? Tentu saja. Namun jika dikumpulkan dan bertemu api, ranting itu bisa membakar semuanya tanpa sisa. Kecuali kesepian, tentu saja. Hanya itu yang tidak bisa dibakar oleh api dan dilarutkan oleh kopi. Mujix Habis nonton film 'Secret Life of Pet'. Menghibur. Cuman kacamata 3D-nya useless abis. Kerten, 25 Agustus 2016

Tersesat dan Tenggelam

Aku sedang tersesat di hutan. Berjalan kemari mencari tujuan. Tak kutemukan, tak kudapatkan. Aku sedang tenggelam di lautan. Berenang kesana mencari sampan. Tak kutemukan, tak kudapatkan. Maaf Tuhan, karena aku sedang tersesat dan tenggelam, tunggulah sebentar lagi. Mujix Komputerku masih error. Dan belum kembali ke rutinitas. Simo, 22 Agustus 2016.

Ada Samudra

Ada samudra yang bergejolak di dalam dada. Petir dan guntur menyambar memekakkan telinga. Kukira badai, kukira akhir dunia. Ada gunung yang meletus di dalam kepala. Tanah dan batu berjatuhan menghancurkan rupa. Tanpa sisa untuk dibagikan tetangga. Tangan itu mengepal meninju langit. Namun hujan tetap tak mau turun. Kaki itu mengeras menendang bumi. Namun matahari masih acuh. Jangan bertanya bagaimana. Namun bertanyalah mengapa. Jangan bertanya siapa. Namun bertanyalah apa. Ada samudra yang bergejolak di dalam dada. Petir dan guntur menyambar memekakkan telinga. Kukira badai, kukira akhir dunia. Mujix Kata-kata favorit akhir-akhir ini. 'Terserah'! Simo, 21 Agustus 2016

Penerbangan Yang Gagal

"Perhatian penumpang Laiyon Air untuk segera kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman anda di karenakan cuaca kurang baik untuk penerbangan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih." Aku bergidik ngeri saat mendengar pengumuman itu. Cuaca kurang bersahabat!? Jangan bercanda! Sekejap saja sholat asharku kacau. Entah ruku, sujud atau tahiyat semuanya sama saja. Ternyata beribadah dengan khusuk di pesawat terbang di ketinggian entah berapa ribu kaki itu sangat mustahil untuk seorang komikus berambut kribo seperti aku. Sholatku buyar, aku memandang ke arah luar jendela pesawat. Terlihat awan bergumpal bagai gula kapas. Sebagian berwarna putih, sebagian berwarna abu-abu. Hal yang paling menyita perhatianku saat ini adalah sayap pesawat. Benda itu terlihat sangat rapuh, beneran, bergetar-getar dan berbunyi mendencit mengerikan. Di saat dramatis itu aku tiba-tiba mendapat satu pencerahan. Mungkin sholatku kali ini adalah sholat gagal dan tidak sempurna. Nam...

Farewell Messages

Hey kamu, Thanks ya udah hadir di kehidupanku yang besar ini. Move on dari kamu itu susaaah banget. Tapi aku yakin tidak ada yang kebetulan dalam ikatan takdir. Semoga kedepannya kita menemukan kebahagiaan masing-masing. Bye. Hihihi Mujix Orang yang selalu memanggil namamu dan berteriak tak tahu waktu. Bogor, 13 Agustus 2016

Cerita Senja

Melihat banyak manusia yang berlalu lalang dengan mata sedikit minus saat petang itu membuatku pusing. Dari peristiwa kali ini aku mempelajari beberapa hal: Jujur itu penting. Sesulit apapun keadaanmu. Jangan pernah menggampangkan sesuatu hal. Prasangka yang gegabah bisa merusak kebahagiaan kecil di masa depan. Oh iya, satu lagi. Andaikata melirik cewek cantik jangan lama-lama, takut naksir atau ditaksir. Semoga semuanya baik-baik saja. Soalnya aku belum menemukan apa yang aku cari dan apa yang membuatku bahagia. Maaf. Mujix Sedang menikmati suasana setelah hujan di kementrian entah apa namanya aku lupa. Berdoa lagi Ahh agar semua baik-baik saja. Amiien. Jangan lupa mawas diri. Jakarta, 8 Agustus 2016

Mati

Mati. Beberapa orang baik yang aku kenal telah mati, atau bahasa sopannya 'meninggal'. Tapi aku lebih suka menyebutnya dengan kata 'mati'. Lebih dramatis dan lebih meninggalkan kesan yang mendalam. Di blog ini berulang kali aku membuat tulisan yang bertema kematian. Berulang kali berwacana dan berakhir dengan omong kosong semata. Mau bagaimana lagi, aku tidak mengetahui banyak info tentang hal-hal yang berkaitan dengan 'dunia misterius' tersebut. Rasanya menakutkan. Semacam pergi ke suatu tempat yang belum pernah kau datangi. Terlalu banyak kekhawatiran. Kekhawatiran akan pergi ke suatu tempat yang asing juga kurasakan akhir-akhir ini. Pekan depan, tepatnya hari minggu tanggal 7 Agustus 2016 aku harus berangkat ke Jakarta. Ngapain ke sana? Mencari kebahagiaan, tentu saja. Hahaha, 'mencari kebahagiaan'!? Epic sekali. Jadi ginih, karya komikku yang berjudul ' Si Amed dan Bahaya Buang Air Besar Sembarangan' menyabet juara keempat di lomba komik...

Naik Pesawat

Pencapaian terkerenku kali ini adalah bisa naik pesawat terbang karena menang lomba komik. Rasanya sangat menyenangkan memiliki pengalaman baru ini. Kesan yang bisa aku katakan tentang naik pesawat hanya ada dua kata. Mendebarkan dan menakjubkan. Perasaan berdebar dipersembahkan oleh berbagai peristiwa kecelakaan yang diberitakan oleh berbagai media. Ngeri juga membayangkan benda besi sebesar itu bisa terbang ke langit. Aku jadi ingin mempelajari teori gravitasi dan massa benda lagi. Sensasi saat pesawat berbelok sangat dirasakan oleh tubuh. Berasa ngambang dan sedikit membuat telinga berdenging. Apalagi dengan pemandangan langit biru tiada batas di luar jendela. Keren. Gumpalan awan putih yang menggunung bagai gula-gula kapas tak henti-hentinya membuatku kagum. Kalo bisa sih aku pengen melompat dan mendarat di awan yang kayaknya empuk itu. Iya, kayaknya sih empuk. Tapi nyatanya gumpalan awan itu tidak seempuk yang aku kira. Ada saat dimana pesawat yang aku tumpangi, Lion Air, iya...

Hujan

Hujan turun lagi Jatuh membasahi pipi Menenggelamkan ego di hati Sendu sedan seperti bernyanyi Awan kelabu di atas kepalaku Memeluk cinta yang tengah pilu Karena masa berlalu bagai lagu Senandung rindu di ujung waktu Jangan bertanya soal sang surya Karena dia pergi entah dimana Membiarkan manusia meratapi duka Namun sayang hanya menggumpal di dada saja Hujan telah pergi Air mengalir membawa mimpi Menuju esok yang tentu tak sama dengan hari ini Mujix Aku enggak nyangka kalo video klipnya Band Armada sangat emosional. Simo 1 Agustus 2016

Sempak

'Sempak' adalah istilah untuk menyebut celana dalam seorang laki-laki. Baru-baru ini seorang kawanku suka menggunakan kata 'sempak' tersebut untuk mengumpat. Ketika kutanya mengapa, dia menjawab. " Lebih sopan daripada 'asu' dan lebih mantap karena ada huruh 'a' yang panjang' Pikirku, perasaan semua kata umpatan memiliki  huruf vokal yang panjang. Kata umpatan 'sempak' nan mantap itu terdengar beberapa hari yang lalu. Saat dia sedang galau gara-gara urusan dinas yang mengharuskannya membeli tiket kereta api. Kira-kira umpatannya seperti ini. "SYEEMPAAAAAAKKK!!!" Temanku berteriak sambil melemparkan tubuhnya ke kursi. ' Piye...piye...piye...?" tanyaku dengan tampang datar. "Aku mau beli tiket tapi duit mepet! Nek ngene carane aku kudu piye maneh !?"  dia mengeluh sambil memegang kepala. " Turu wae!" Kataku acuh tak acuh sambil menjawab balasan chat di handphone. " NDASE! Acara iki pen...