Langsung ke konten utama

Website Personal

"Wah, masnya komikus ya!? Liat komiknya dong!" Tanya seorang calon klien baru yang sepertinya butuh 'bukti' ketika suatu profesimu kau kenalkan kepada mereka.

Rata-rata responku adalah:
"Anuuuu......"

Aku biasanya langsung panik mencari berbagai 'bukti'. Ya kadang suka beruntung jika ada stok komik cetak terselip di rangsel. Kalau enggak, aku langsung heboh buka medsos sana-sini.

Medsos favoritku saat ini adalah Facebook atau Instagram. Hampir semua karyaku berada di situs tersebut.

"Anuu... bentar... bentar..." kataku.
Buka hape.
Buka medsos.
Mikir bentar.
Pamer karya di FB atau IG ya?
FB aja deh.
Biar bisa pamer jumlah like yang ratusan.
"Astagfirullah, kenapa pikiranku isinya keduniawian sekali!?"
Istighfar bergema di dalam hati.
Namun jari tetap bergegas mencari sebuah pengakuan diri.
Lalu buka FB.
Loading.

"Mana, Mas?" Tanya sang calon klien.
FB di hape udah jalan. Perasaanku padamu (insyaallah) sudah berhenti.
Aku segera berburu foto di galeri.
Loading lagi.

"Bentar ya, Mas"
Foto yang ingin dipamerkan sudah diklik, sudah diusap, dan sudah disentuh hingga mendesah. Namun entah kenapa gambar yang diinginkan enggak muncul-muncul.

Ah sial. Dasar paket internet operator murahan yang suka ngembat pulsa reguler tanpa permisi!!!

Dan entah kenapa 'gambar yang ingin aku pemerkan' masih belum kelihatan batang hidungnya. Yang akhirnya memaksaku untuk berkata.

"Sinyalnya jelek mas, buka aja profil FB ku di akun bla... bla... bla... lalu masuk aja di galeri bernama bla... bla... bla..."

"Ohhh, oke mas. Nanti akan saya buka!".'
Biasanya sang klien berkata semanis itu untuk menyenangkan hatiku.

Dan aku yakin 99% sang calon klien tidak akan membuka dan menuruti apa yang aku katakan. Ribet anjir, buka profil FB  personal untuk berburu portofolio. Apalahi jika berpapasan foto selfie yang kadang membuat perut mules.

Dan begitulah, sejak dahulu aku belajar  menerima getirnya kenyataan hidup dari kejadian-kejadian remeh temeh seperti itu.

Kalau sedang butuh bahan buat PAMER, entah kenapa Tuhan YME tidak berpihak kepadaku. Mungkin ini teguran dari-Nya bahwa sifat sombong dan pamer adalah perbuatan yang buruk.

Aku sering menemui situasi tersebut. Dan aku benar-benar jengah dan bosan. Sebuah pertanyaan penting lalu menghampiriku.

Bagaimana caranya agar karya komik yang aku buat bisa diakses oleh orang dalam satu kali klik? Atau dua kali.

Setelah curhat sana-sini dan kepo para artis dan publik figur, akhirnya aku menemukan sebuah jawaban. Yakni, mereka semua, rata-rata memiliki website personal!

Jadi begitulah, beberapa minggu belakangan ini, Aku sedang sok sibuk membuat website pribadi. Wuidih! Keren yak! Aku mendadak dangdut' belajar 'customize html' dan sejenisnya.

Ternyata walau bingung liat 'banyak huruf dan angka bertebaran kayak semut', aktifitas ini sangat menyenangkan. Rasanya seperti menyusun puzzle, yang jika salah sedikit saja maka tampilan website-mu bakal ambyar. Belum lagi pelajaran penting mengkoneksikan alamat domain ke alamat blog.

Alasanku membuat website ini ada beberapa. Aku ingin naik level agar terlihat lebih profesional.

Aku ingin mendokumentasikan semua karya secara on line. Aku ingin menyampaikan semua pemikiran. Aku ingin keren-keranan agar bisa ngomong "Mampir website guwe, gih!". Wkwkwkw

Insyaallah, dan aku janji dari banyak karya yang akan aku unggah, kalian bakal tahu bahwa 'proses' itu benar-benar ada dan nyata.

Selain komik mungkin aku akan mengunggah berbagai kiriman yang berhubungan dengan tata nilaiku. Entah itu hal sepele seperti 'review komik', maupun hal-hal yang sangat serius semacam 'bagaimana membuat masyarakat hari ini lebih positif dan berbahagia dengan karya'. Uwu.

Kedepannya website ini akan menjadi tempat berkarya. Menjadi 'almari' dimana terdapat banyak hal yang bisa aku simpan dan aku bagi dengan kalian. Doakan aku strong agar bisa mengisi website ini dengan lancar jaya.

Jadi jika suatu saat ada calon istri eh maksudku calon klien nanya "Wah, masnya komikus ya!? Liat komiknya dong!".

Langsung akan aku jawab:
"Bwahahahahaha... pertanyaan bagus... aku sudah menunggu pertanyaan ini di sepanjang karir..."

Sang calon klien langsung nge-gas.
"Cepetan goblok! Liat komiknya dimana!?"

"Anuu... Iya dong! Mau liat karyaku! Silahkan buka saja situs personalku di...
...
...
Jreeeng jreeeeeng
...
...
...
Teroreeeerooooot!!!
...
...
...
www.mujixmujix.com!"
Jawabku sambil mengangkat kedua tangan ke angkasa, yang diiringi pakai lagu 'We Are The Champion'-nya Queen.

Mujix
Websiteku sepertinya sudah bisa diakses. Coba tolong mampir gih! Mantap jika dibuka pakai laptop atau komputer. Saran dan kritik sangat diperlukan.
Simo, 23 Oktober 2018

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...