Jadi akhirnya aku bermotor dengan fisik lelah dari Solo pada pukul 23.30 WIB, dengan guyuran hujan di sepanjang perjalanan. Tak ada pilihan lain lagi sih. Sesekali aku berhenti kala hujan sudah tak bisa ditolerir. Dan lucunya, mungkin karena efek adrenalin, lelah yang kurasa saat sebelum berangkat sama kali tak muncul selama perjalanan pulang. Namun bukan itu poinnya. Topik utamanya adalah 'aku yang sedang sangat kelelahan ini mencoba berkendara di tengah malam di saat hujan adalah tindakan yang sangat ceroboh'. Perjalanan berlalu pelan-pelan. Kecepatan motorku bervariasi menyesuaikan kondisi lapangan. Situasi yang paling kubenci ya situasi kayak gini. Hujan, malam, capek. Huft. Tak lama berselang aku memasuki kawasan Simo. Suasana mendadak gelap. Banyak lampu jalan mati dan rumah-rumah terlihat minim cahaya. Apakah terjadi pemadaman listrik? Benar saja, saat memasuki wilayah pasar semuanya bagai kota mati. Bagiku ini adalah wajah terseram dari daerah Simo ...