Langsung ke konten utama

Terjebak Hujan

Kali ini jumpa lagi dalam episode terjebak hujan di Cafedangan Manahan bersama Mas Aghni. Sejak jam 19.00 WIB tadi air mengguyur deras tak habis-habis. Ini sudah hampir berganti hari,  satu jam lagi.  Mas Aghni sudah pulang menerjang hujan. Aku masih di sini. Menulis catatan sambil mendengarkan pengunjung karaoke. 

Jujurly aku merasa lelah. Sejak tadi pagi muter-muter random dan ngobrol dengan banyak orang. Tadi pagi aku ke Kobra, alias Kontrakan Brayat. Tempat baru baru gengs Bang Arum. Di sana rencananya sih mau kerja, tapi tadi kebanyakan haha hihi sih. Terpantau sejak tadi pagi ada Diaz,  Bang Arum,  Jeki,  dan Bang Angga. Pas jam makan siang ada Kang Suryo & istri menyusul. 
 
Waktu beranjak siang. Aku pindah tempat ke Cool And Brew di daerah Fajar Indah.  Di sini aku bercengkrama dengan Mbak Yonas dan Mbak Trisna. Ngobrol banyak ngalor ngidul. Dari jam 14.30 WIB ampe 18.30 WIB. Di sini aku mengedit video short untuk Youtube. Oh iya makanannya mahal sih. Jangan sering-sering ke sini deh. Boros. 

Perjalanan lanjut ke Cafedangan. And here we are. Aku kemaleman buat balik ke Simo, coegh. Tulisan ini terketik di jam 23.16 WIB. Badanku udah capek banget tapi di luar masih gerimis. Mau pulang dan kehujanan atau menunggu reda tapi balik hari yang berbeda? Let's see! 

Mujix
Baiklah saatnya ke luar cafe dan lihat keadaan cuaca. 
Manahan, 2 November 2022


Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...