Langsung ke konten utama

Bau Tai Tikus

Ada bau tai tikus di meja kerjaku. Hidungku mengendus-endus ke segala arah namun tak menemukan sumber aroma. Dan begitulah,  selama hampir dua minggu aku selalu dihantui oleh bau itu tiap kali bekerja.

Dua minggu adalah waktu yang cukup lama untuk bisa mengacuhkan sebuah bau. Hingga akhirnya pagi ini tiba. Aku sudah bertekad untuk menyelesaikan problem ini. Dan pagi ini bau itu datang lagi. 

Aku segera melemparkan hidung mbangirku ini ke segala arah. Ke atas, ke bawah,  ke kanan, dan ke kiri. Masih nihil. Aku berpikir sejenak. 'Hmm, Apakah ada petunjuk khusus dari kasus ini?' Pikirku yang mulai berlagak menjadi detektif ala Sherlock Holmes. 

Petunjuk,  petunjuk, petunjuk. Kalau gak salah bau itu muncul di meja gambar bagian barat.  Hidungku mulai membaui meja. Aku sampai mengangkat beberapa buku dan barang. Tentu saja nihil. 

Apakah ada petunjuk lain? Hm.. Bentar-bentar. Oh iya kalau gak salah bau itu nongol tiap aku ngerjain vector stok.
Mataku melirik Ipad yang tergeletak di meja. Aku membuka case penutupnya sambil menajamkan indra penciumanku. 

Dan benar. Bau itu sedikit muncul. Berarti sumbernya emang dari benda ini. Ipad 9 pinjaman milik kawanku. Tapi apa dan di mana detail bau itu masih cukup misteri. 

Mau gak mau hidungku mengendus Ipad itu dari berbagai sisi. Aku khawatir kalau ada sirkuit mesin yang error menyebabkan bau tak sedap ini. Keknya bukan dari Ipadnya deh. Aku cukup yakin. Insyaallah mesin Ipad masih aman. 

Lalu aku bolak-balik Ipad tersebut, hingga akhirnya sampailah hidungku di bagian cassing kain yang terlihat kotor dan kumal. Dan mak pyaarrr!! Munculah bau yang mengguncang kepala!! 

Ternyata asal sumber aroma itu adalah kombinasi antara kotoran daki, keringat, dan suhu lembab kain cassing Ipad. Terlihat lecek dan sangat lepek. Sumbernya sudah ditemukan, ges!

Aku sampai di sebuah kesimpulan, jangan-jangan benda ini belum pernah dicuci sekalipun semenjak dibeli!? Gileee!! Tanpa banyak cingcong benda itu segera aku lepas dari Ipad. Aku bawa ke kamar mandi dan direndam pakai air sabun Rinso hingga menghabiskan durasi dua anime. 

Benda yang sudah aku rendam itu segera aku sikat pakai sabun colek. Sebuah cara yang sama ketika aku menangani kotoran membandel di jaket atau baju. Bekas kotoran yang bercampur sabun itu warnanya item banget ges. Satisfying banget waktu nyikat sama mbilas, Wkwkwk.

Dan begitulah. Benda itu akhirnya udah aku jemur di halaman. Sekarang cassing itu udah tak berbau tai tikus lagi. Problem ini akhirnya kelar. Pesan moralnya adalah saat minjemin barang sebaiknya diteliti dulu. Uhuy. 

Mujix
Pekerjaan mulai sepi, jadi makin ragu dengan diri sendiri. It's will be okey, right?
Simo, 11 April 2023

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...