Langsung ke konten utama

Goenawan Mohamad dan tahun baru 2012

Aku teringat obrolan dengan Mbak Anna Subekti siang tadi, dia mempersoalkan tentang makna “resolusi” yang sering di ucapkan oleh banyak kawan di sekitarnya atau di media jejaring sosial.


“kata resolusi itu sebenarnya berasal dari kata ‘resolution’ yang bermakna pemecahan, dan Goenawan Mohamad lebih suka menyebutnya ketetapan hati, kebulatan tekat untuk mengambil sikap, melakukan tindakan, serta menunjukkan perilaku baru yang berbeda dengan yang sudah-sudah.”
Kata Mbak Anna dengan serius
Aku hanya terdiam seraya membenarkan kata-kata tersebut di dalam hati.

apah? apah? kalian nanya siapa Goenawan Mohamad?

Goenawan Mohamad adalah seorang sastrawan indonesia yang mempunyai kecerdasan di berbagai bidang. selain sebagai penyair, dia adalah pendiri dari Majalah Tempo di tahun 1971. Aku dan Goenawan bukanlah ayah dan anak, tentu saja. andaikata Goenawan Mohamad menjadi ayahku, kurasa ketika lahir dia akan diam sejenak dan kemuidian salto sambil teriak "Tidaaaakkk!!!! makhluk apa ini Tuhaaaan!!!, kenapa galau sekali rambutnyaaa!!! uuuooo!!!!"

sori, aku bercanda. gak seheboh itu kok :D


“...namun dalam kenyataannya masyarakat Indonesia sangat malas menggunakan kosakata yang lebih ‘nasional’ dan menyerap kata‘resolution’ dengan sangat mentah ”
tambah Mbak Anna sambil mengalihkan pandangannya ke monitor komputer kemudian memakan tangannya dengan sangat brutal. anu. kok jadi kanibal gak jelas gini?


Damn, aku memang bukan mahasiswa Sastra Indonesia, Namun setidaknya aku paham keanehan fenomena yang sangat absurd tersebut. okey, kurasa permasalahan resolusi, ‘resolution’,dan kebulatan tekat, hanya sekedar bagaimana kita menyikapi sebuah permasalahan tentang persepsi nasionalisme yang semu. Bisa pula dikatakan sebagai akibat pergeseran pemahaman tentang kosakata, namun serumit apapun itu kita harus menentukan sikap.


“ Saya kira 'resolusi' dipakai tiap akhir tahun itu karena kita sering malas cari padanan dlm bahasa Indonesia” ~ Goenawan Mohamad /31 Desember 2011~



Akhir bulan dan awal bulan januari ini semua media komunikasi massa, jejaring sosial, forum- forum diskusi, hingga obrolan kacau balau di hik ramai akan kata resolusi, ‘resolution’, atau apapun itu. Aku juga ikut ketularan. aku lebih suka menyebutnya “list”, atau lebih gahar dikit dengan “tanggungan utang”. Kalo di tanya apa “list”-ku tahun 2012, mungkin aku bakal bengong sebentar dan mengobrak-abrik memori otak berkapasitas 512 Mgb di dalam rambut kribo ini (jadi jangan kaget kalo di belakang kepala deket tulang belakang ada colokan kabel USB).


Aduh... apa ya....


Apapun itu sepertinya memang belum siap aku katakan dalam postingan ini, sementara ini biar tertulis dengan manis di buku diaryku dulu deh (iya, diary, mumumumu banget kan?). sekedar bocoran saja, pada 31 Desember 2011 sore aku membuat list kecil buat besok. Aku menulisnya gede-gede di pikiranku

“bc0k,4kkkuh p3nn3e3nd b4ngund p4ggih tyuuus j4l4nd-j4l4nd”.

Resolusi kecil yang sangat sederhana tersebut teryata tak dapat terlaksana, nyatanya aku baru bangun jam 10 siang gara-gara kelamaan liat kembang api sama pesta labil bakar jagung di GKS (trus di sambung liat film CARS 2, CROWS ZERO, sama pidio klipnya SNSD:P).


Nah looh, kurasa yang jadi masalah bukan seberapa banyak resolusi kalian, atau seberapa besar “tanggungan utang” kalian, namun yang paling mendasar dan paling vital adalah seberapa kuat kebulatan tekad kalian dalam memutuskan sesuatu. resolusi, ‘resolution’, atau apapun itu andaikata hanya di tulis dan di baca keras-keras tidak akan menghasilkan apa-apa. Hanya bunyi menggelegar seperti kembang api yang kemudian hilang dan padam. Walaupun 2012 di awali dengan kepecundanganku bangun pagi, aku akan segera memperbaiki, dan menguatkan tekadku. Agar semua resolusi, ‘resolution’, “list”, “tanggungan utang” atau apapun itu tidak hanya sekedar menjadi kembang api.


“Gantungkan cita2-mu setinggi bintang, kata Bung Karno. Andai Bung Karno hidup hari ini, ia akan tambahkan: jangan setinggi kembang api” ~ Goenawan Mohamad /30 Desember 2011~

Semangat kawan:)
NB:
buat yang pengen kenalan sama om Goenawan Mohamad
twitter Goenawan Mohamad :http://twitter.com/#!/gm_gm
blog Goenawan Mohamad :http://goenawanmohamad.com/

Mujix
sedang bingung menata semua resolusi,
‘resolution’, “list”, “tanggungan utang”
atau apapun itu
Solo, 1 Januari 2012

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...