Langsung ke konten utama

Deadline vs (Curly) Zombie


Karena bosan menjadi mahasiswa ilustrator freelance dan mahasiswa kumatan, akhirnya mujix memutuskan untuk galau sejenak. Sebentar, sebentar, kurasa yang memutuskan mujix untuk galau atau tidak bukan dia deh, oke, oke aku ralat dikit. Akhirnya alam semesta saling terhubung dan menyudutkan mujix untuk galau sejenak. Beberapa bulan ini memang terlalu banyak deadline yang membuat mujix salto sambil goyang-goyang gayung. Tentu saja ini masih kelanjutan rentetan deadline yang tertulis di beberapa postingan sebelumnya, Daripada galau dan gak jelas menjadi apa, akhirnya mujix memutuskan berganti profesi menjadi zombie. 

zombie baru versi kali ini adalah sesosok mayat hidup berprofesi sebagai illustrator freelance dan komikus kambuhan. Masa lalu yang suram sebagai komikus sambilan membuatnya bangga membawa spidol snowman sebagai senjata melawan para tanaman, kalian tahu, menjadi sesuatu yang freelance sangat menyiksa batin, selain di cap pengangguran sama para tetangga, profesi freelance ternyata bukan profesi idaman para mertua. oke, mulai saat ini tokoh utamanya adalah zombie berambut kribo. zombie yang masih nekat berambut kribo, walaupun teman-temannya zombie lainnya berambut sedikit atau bahkan tidak berambut sama sekali.





Siang itu cuaca sangat cerah, tiba-tiba saja aku terdampar di sebuah pekarangan hijau nan damai. ohh, tidak ketika aku menengok kesekeliling, terlalu banyak mayat hidup di sekitarku. misi kali ini adalah memasuki rumah untuk mencari sari pati kehidupan agar kami bisa eksis. akan kunalkan dari sebagian rekan-rekanku sekarang. zombie di depanku yang memakai topi pembatas jalan, sangat menyukai oseng-oseng  bulu ketek. masa lalunya yang pahit dengan teman-teman kantornya, akhirnya memaksa dia untuk menjadi zombie. namun dia tidak menyangka, jika dalam misi kali ini dia harus berpartner dengan zombie berambut kribo. di sampingku zombie yang membawa tombak, mempunyai obsesi untuk menjadi juara olipiade lompat tinggi. gara-gara di putus pacarnya menjelang pertandingan, akhrnya doi kehilangan gairah hidup, makan tak mau, hiduppun enggan. setelah berjalan mendaki gunung, lewati lembah, semesta mempertemukan dia dengan MLM (Mayat Level Marketing), intinya, hidup kalian akan bahagia dan masuk sorga andaikata kalian mau menjadi zombie. tanpa berpikir panjang, mantan atlet lompat tinggi itu akhirnya memutuskan untuk menjadi zombie. zombie-zombie yang lain tidak terlalu penting, mereka mati konyol gara-gara korban media dan enggan menjadi pionir gara-gara selalu berada di zona yang nyaman. 


oke saatnya kita menyerang kawan, aku berteriak lantang, beberapa zombie hanya melenguh kayak sapi  "uooh, uooooh, sewu sik mas" teriak mereka. 


malah ada yang balik kebelakang mau pipis dahulu. aku bingung, emangnya ada zombie pipis dulu sebelum menyerang mangsanya? apa zombie itu demam panggung ya? aku cuek, perlahan-lahan kami mulai memasuki rumah sang korban. yeaah, akan kusebarkan terror melalu kebuasan zombie. inginnya sih begitu, namun apa daya, pihak programer game sangat tidak berpihak pada kami. coba saja bayangin, di cuaca yang cerah dan warna-warni mejikuhibuniu kayak gini apanya yang menyeramkan coba? sepertinya lebih menyeramkan ketika malam minggu tidak punya pacar untuk di apelin, atau kayaknya lebih menakutkan di uber-uber banci ketika pulang lembur dari kerjaan. akhirnya kami mengacuhkan suasana yang 'lucthu' itu dan segera berjalan memasuki rumah. oh tidak, musuh zombie kali ini kentang, bunga matahari, dan tanaman gak jelas yang bisa menembak kacang polong.ayooo teman, kita hancurkan rumah ini!!!


peperangan telah mencapai klimaks, ternyata kacang polong yang di lemparkan bunga gak jelas itu bisa membunuhku, aku segera saja memikirkan cara jitu. sambil menghindari kacang polong aku menganati banyak hal, ternyata eh ternyata, kacang polong itu hanya bisa menyerang secara garis lurus, dan satu arah saja.


 "uooooh uooooh, lewat sini aja broo" aku langsung saja melawati tengah dimana tidak ada tanaman, dan akhirnya aku sampai di ujung rumah. yes!!! sebentar lagi aku sampai di rumahnya annisa ceribel, namun, aku diem sejenak. tak ada tanda-tanda kawan-kawan zombieku menyusul, aku segera saja menoleh. ya amplop, keadaan sedang sangat gawat, pasukan mayat hidupku yang unyu-unyu ternyata hampir habis.


 "woooy mas!!! lewat tengah!!! jangan lewat situu!! oi oi" 
kepala dan tangan teman-teman zombieku terlempar satu persatu. keadaan sungguh dramatis, ternyata para zombie itu tidak bisa berfikir bahwa ada jalan lain yang lebih baik dari pada hanya sekedar melewati jalan tengah. aku akhirnya memutuskan untuk mundur dari game konyol ini,


okelah, mungkin masih lebih baik menjadi mahasiswa kambuhan dan ilustrator freelance, setidaknya. aku bisa menentukan banyak hal. intinya sih, andaikata suatu saat ada lowongan kerja menjadi zombie, pastikan zombie anda tidak buta arah, agar dia tahu kapan dia harus terus maju dan kapan ia harus berbelok sejenak.  bukankah sangat mirip dengan hidup kita zob?


 "uooh, uooooh, sewu sik mas" teriak mujix sambil mengetik ENTER untuk memposting tulisan ini dan berkomitmen untuk menjalani hari ini dengan semangat.




Mujix
judulnya, nomer HP masuk masa tenggang,
galau terselubung, bingung mo ngapain, sama
dapat banyak Video JKT 48 dari seorang kawan
Solo, 22 Mei 2012

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...