Langsung ke konten utama

Muji dan Nobi

kalian kenal Nobita, iya, itu tuh, sebuah kartun jepang dimana tokoh utamanya seorang pemuda pemalas yang di kirimi seekor (sebuah atau seorang) robot kucing gak punya kuping dengan suara om-om mau berak bernama Doraemon. Di dunia ini terlalu banyak orang yang egois, bahkan untuk seorang nobitapun tahu akan hal ini. di dunia luar, doi harus bertemu dengan dunia nyata, ada sesosok kawan berbadan gempal dengan suara kucing keinjek buskota yang hobi nyanyi bernama Giant (bacanya Jaiyen). dan seremnya tuh,si Giant masih berduet maut dengan seorang pemuda sombong bermulut monyong bernama Suneo yang tajirnya minta ampun. belum lagi kisah cintanya yang gak wajar dengan Shisuka, sebuah kisah cinta yang sangat kompleks karena harus berhadapan dengan sang Mr. Perfect bernama Dekisugi. kenapa sempurna? bayangin coba? ada seorang cowok ganteng, baik hati, pinter,dan suka menolong.oh mai God!!! malang nian nasib kau nobita? semua siksaan tu belum kelar lhoo,masalah sepele sebangsa nilai Nol dan keinginan untuk tidur siang menambah betapa dramatisnya kehidupan seorang Nobita. dunia itulah yang menunggu Nobita ketika dia memutuskan untuk keluar kamar.

Dunia diluar kamarku cukup berbeda dengan doi, salah satu benda di dunia nyata yang membuatku empet detik ini adalah pemuda nangung gak jelas di depan kampus. kurasa keadaanku sama galaunya dengan nobita, adegan dimana ketika sebuah motor melintas dengan suara yang sangat keras. Kupingku hampir copot, untung saja masih sempat aku pegang. Bagi seorang pejalan kaki yang sedang memikirkan visi misi sebuah kehidupan seorang manusia, perilaku pemuda bermotor itu sangat menyebalkan, pengen rasanya njitak dia pake buldoser kemudian dikubur hidup-hidup. Lumayan, setidaknya saripati manusia bermotor itu bisa menjadi pupuk organic buat cabe-cabe di tempatnya bang arum (baca Posti nganGerakan Tani Merdeka).Untunglah semua adegan brutal tersebut hanyalah pikiran ngelanturku saja, kurasa kalian juga ga mau ngebayangin punya sesosok teman berambut kribo yang doyan nguburin orang ketika doi galau. 

Detik ini pikiranku kayak permen nano nano, rame rasanya, semua hal bercampur aduk kaya bulu ketek. Bayangin coba, selama hidup 23 tahun lebih 6 bulan kalian belum mengalami sebuah pencapaian yang berarti, kalian kurasa sering mengalami keadaan dimana setiap 5 detik kalian bengong dengan wajah songong dan menghembuskan nafas panjang (sepanjang  jalan kenangan,kita saling bergandeng tangan,lho kok malah nyanyi). Detik ini aku merasa jadi pecundang paling kribo sedunia (dan pecundang paling ganteng). Kamu belum lulus kuliah, gara-gara birokrasi yang gak jelas. Belum punya cewek coz terlalu mikirin anissa ceribel fokus ma karir. Kerjaan komikus freelance yang acak adut membuat dompet yang juga acak adut. Beberapa hal diatas sering membuat pemuda berambut kribo itu makin sering memikirkan visi misi sebuah kehidupan seorang manusia. 

Adududuh, kadang kala aku pengen punya doraemon. Andaikata punya, doi bakal aku jadiin gantungan kunci di tas consina merahku. Nah ketika empet melihat pemuda bermotor labil tersebut, aku nangis deh ke doraemon sambil bilang gini

 “Doraemoooooon, minta alat buat memutilasi pemuda itu biar  mati agar gak  mengganggu orang banyaaaak”

jreng-jreng-jreng 

“ini Mujita (ceritanya si muji sedang jadi mujita), alat pemutilasi tubuh tanpa bukti” 
kurasa si kucing gak punya kuping dengan suara om-om mau berak tersebut bakal ngeluarin sebuah clurit besar warna pink dengan sebuah antenna di gagangnya. 

“cara kerjanya gmana Doraemon??” aku antusias, 

“kamu bisa menebas tubuh pemuda itu dengan remot control ini, si clurit tu bakal terbang dan menjalankan tugasnya dengan menghilangkan barang bukti” kata si Doraemon sambil tersenyum mesum. 

Untunglah semua adegan brutal tersebut hanyalah pikiran ngelanturku episode kedua saja, kurasa kalian juga ga mau ngebayangin punya sesosok teman berambut kribo pegang remot control buat nerbangin clurit agar bisa ngebacok orang ketika doi galau.

Ya,ya, ya.hidupku sangat ramai.bisa di bilang semua hal yang ada dikehidupanku sangat menakjubkan. Okelah, tas consina berwarna merahku gak ada gantungan kunci doraemon. Dan tenang saja, aku belum punya niat buat beli buldoser buat ngubur perilaku pemuda bermotor itu sangat menyebalkan tersebut. Sebrengsek apapun kehidupanku, aku masih memiliki sesosok dewa yang bernama Tuhan. Walau Doi gak jelas bentuknya, setidaknya Doi masih menyanyangiku hingga detik ini. Walau masih males-malesan berdoa dan bersyukur, pemuda kribo yang hampir memutilasi pemuda bermotor pake clurit terbang itu yakin, semua halyang terjadi hingga detik ini adalah yang terbaik. Terimakasih Tuhan:)
oh iya, walau si nobita Losernya minta ampun, doi gak pernah takut untuk keluar kamar.kurasa hal tersebut bukan masalah doi punya Doraemonatau tidak, namun lebih sebuah tindakan bahwa dia bisa menerima semua kehidupan dramatisnya,dan tentu saja menjalaninya dengan keisengan ala anak untuk bergembira didalam hidupXD

NB:  yahh,anggap aja omonganku di postingan ini bohong semua. Okelah, anggap aja ini curhatan seorang pemuda labil yang sedang beranjak dewasa, ngbrolin soal pencapaian, kurasa setiap orang memiliki parameter yang berbeda-beda. Eniwei,buat yang pengen liat pencapaian sederhana seorang mujix, bisa mampir ke sini dan kesini:)http://flavors.me/lemonteacomic 
atau kesini juga boleh http://komisisolo.tumblr.com/

Mujix
alasanku ikut stand up comedy adalah agar suatu saat bisa
bilang gini " aku adalah seorang KOMIKUS yang bikin KOMIK
sambil jadi KOMIK" nah lhoooh
#ribetbangetsih
Solo, 9 Mei 2012







Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...