Langsung ke konten utama

'Benda itu'


'Benda itu'  oleh beberapa orang sering disebut 'Tuhan'.  Rhonda Byrne dalam bukunya  The Secret lebih cenderung menyebutnya 'Hukum Tarik Menarik', 'Daya', atau apalah. kawanku, Anang Silikon sesekali mengartikan itu sebagai 'Kebahagiaan', tempat yang abadi dimana  manusia mempertaruhkan hari ini demi 'Benda' Itu. ada banyak hal di dunia ini yang tak bisa di ungkapkan, tak bisa di lakukan, tak bisa dirubah. beberapa orang sangat sensitif untuk mengetahui asal muasal 'Semesta', sisanya yang lain benar-benar malas untuk sekedar bersifat sensitif. tak ada yang salah, bahkan untuk sesuatu yang salahpun kadang kala perkara itu memang haruslah terjadi. 'Semesta' telah ada dengan sangat tiba-tiba, ketika kita sadar bahwa kita hidup, 'Semesta' telah ada untuk kita.

seperti makna Surah [Al Baqarah:117]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia."

ya, semuanya serba tiba-tiba. 
'Benda itu'  juga muncul secara tiba-tiba, tak lekang oleh waktu. hanya berpindah dan berubah menjadi energi yang lain. energi-energi itu sangat kekal. bisa dibilang energi itu adalah sumber kehidupan manusia di bumi. berbagai manusia bergerak secara dinamis, untuk menolak ke-'dinamis'-an itu pun masih saja ter-planning di salah satu pengalihan energi 'Tuhan', 'Semesta','Hukum Tarik Menarik', 'Daya', atau apalah. kita tidak bisa menolak, masih banyak hal di dunia ini yang masih membuat sadar bahwa kita benar-benar hidup di dalam ketidakpastian dalam memahami 'benda itu'.
aduuuuh kepalaku tadi pagi kebentur apaan sih? kok bisa nulis gak jelas gini.

Mujix
aku lebih suka menyebut
'benda itu'
dengan kata 'Cinta'
Solo, 03 Desember 2012


Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...