Langsung ke konten utama

masjid


Tadi malam aku bermimpi dibimbing ke masjid untuk sholat oleh seorang gadis manis bermata buta. Kita berdua berjalan bersama melewati gang-gang kecil Kota London. Heran, walau buta dia bisa membimbing langkahku. Ditengah jalan tiba-tiba ada tali melintang dan membuat gadis bermata buta itu hampir jatuh. Tanganku meraih pinggangnya, kutahan tubuhnya agar tak terjerembab ditanah. Dramatis. Kami meneruskan perjalanan, sesekali aku berusaha melihat wajahnya yang tertutup rambut., namun gadis itu sangat pemalu.


Akhirnya aku tiba di sebuah perempatan jalan. Gadis itu kebingungan, sepertinya dia lupa harus kemana arah menuju masjid. Aku berpikir sejenak, kemudian berkata kepada gadis itu.

“Kita harus mengambil jalan yang ke arah kanan, aku ingat kalau jalan yang kiri akan menuju ke sebuah pasar yang sangat ramai”

Gadis itu menganguk sambil tersenyum. Kami berdua melintasi jalan-jalan setapak hanya untuk menemukan masjid. Sayup-sayup terdengar suara adzan di kejauahan. Hey. Sepertinya masjid sudah dekat. Saat itu walau di waktu subuh suasana sangat terang benderang, aku tahu kalau saat itu subuh karena mendengar ‘assholatu qoiruuull minanamuuum’ yang artinya lebih baik sholat daripada tidur. Dan anehnya lagi, terdengar suara orang mengumandangkan adzan berbahasa indonesia ketika adzan itu selesai. Aku dan gadis itu hanya tertawa tergelak. Kita benar-benar di alam mimpi.

Masjid itu berdiri gagah disana, bangunan berwarna hitam dengan pilar putih di hiasi kubah keperakan gagah mempecundangi langit. Aku berjalan pelan-pelan dan menatap ke sekeliling. Ada banyak orang asing disitu. Mereka semua berwarna hitam tengah antri di depan tempat wudlhu. Tak ada siapapun yang aku kenal. Aku mengurungkan niatku ke masjid itu. 

Semuanya terlihat asing dan aneh. Aku melangkah menuju ke jalan yang gelap. Aku harus pergi dari tempat  itu. Belum sempat aku berlari tangan sang gadis tiba-tiba memegang lenganku dengan erat. Dia menahanku, dan sekonyong-konyong muncul sesosok ibu-ibu paruh baya dengan baju merah di depanku.

Aku ketakutan. Ibu-ibu itu berkata dengan nada yang menenangkan hati.
 “tenanglah. Bukankah kamu ingin sholat untuk menyapa Tuhanmu? Ayo kamu segera kesana”

Aku sediikit lega, akhirnya kerumunan orang asing berwarna gelap itu lenyap. Aku mengambil  air wuldhu. Air di dunia ini sangat dingin, sepertinya bisa meluluhkan hati siapapun yang sedang panas ataupun kacau. Selesai wuldhu aku berjalan menuju teras masjid.
Sedetik kemudian aku menengok.

gadis itu tidak buta, dia tersenyum padaku menggandeng  sesosok ibu-ibu paruh baya dengan baju merah yang teryata adalah ibuku sendiri. Mereka berdua lenyap sambil tersenyum melepas kepergianku ke masjid. Ketika aku melangkahkan kakiku ke bangunann itu, tiba-tiba semua hal di sekitarku berubah menjadi terang benderang dengan penuh cahaya berwarna putih.

Kemudian aku terbangun. Aku tersadar oleh suara adzan subuh oleh masjid kampung. Mimpi itu berakhir, menyisakan banyak tanya. Entahlah. 

Mujix
semuanya berawal dari mimpi
Simo, 05 Juni 2013



Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...