Langsung ke konten utama

Sebelum Pagi


Temperatur udara di desa ini benar-benar sangat menggila. Sangat dingin. Terkadang aku merasa hidup di tempat ini sangat menyebalkan, karena akan ada pagi dingin yang harus aku hadapi sebelum beraktivitas. Seperti pagi ini, aku terbangun jam 3 pagi hanya untuk sholat isya. Kesibukanku sabtu kemarin membuat waktu tidur terasa lebih pendek. Aku malam itu tidur jam 8 malam, 5 menit sesudah aku pusing mengerjakan sisa bab 1 dari skripsi. Pfft...

Tidur seawal itu membuatmu memiliki energi tingkat dewa, dan membuatmu terbangun untuk sekedar berdiskusi ringan dengan Tuhan saat sholat tahajud.  

Ah, Halo Tuhan.
Lama aku tidak menyapa-Mu selarut ini. Kali ini aku tidak akan meminta apa-apa seperti sholat tahajudku beberapa tahun yang lalu.
Aku ingat, dulu aku menghabiskan bermalam-malam untuk berdoa kepada Tuhan agar seseorang bisa jatuh cinta padaku. 

Pfft... permintaan yang tolol seorang bocah yang sangat percaya pada Tuhannya bahwa Ia akan mengabulkan permintaan apapun. 

Kemudian apa yang terjadi? 
Sang Tuhan mengacuhkan bocah tersebut hingga akhirnya bocah itu tak percaya lagi pada Tuhan.

Itu obrolan beberapa tahun yang lalu. Pagi ini obrolan itu terulang lagi. Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan ‘seseorang yang suatu hari bisa jatuh cinta padaku’, seseorang yang ada di doa sang bocah beberapa tahun yang lalu.

Hey, mimpi itu sangat menakjubkan. Kita bersenang-senang di sana. Tak ada perasaan apapun yang mengganggu. Hanya ada perasaan jatuh cinta yang tidak bisa terdefinisikan oleh kamus manapun. 

Hey, sepertinya aku kangen kamu.

Mimpi itu berakhir di doa sederhanaku, aku tidak ingin meminta apapun. Aku hanya ingin menyapa-Mu dan bilang bahwa aku baik-baik saja. Aku akan sering datang, tanpa meminta apapun. 

Mujix
sedang berada di pagi hari yang biasa
Simo, 09 Juni 2013

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...