Langsung ke konten utama

Jam Bangun Tidur

Tentang ibuku.
Dia selalu bangun tidur jam 2 pagi. Sebuah waktu yang sangat absurd. Sesekali dia bangun tiba-tiba, tak tergantung alat pembangun seperti alarm dan semacamnya. Namun terkadang harus ada suara yang berisik semacam musik reggea dari handphone canggih adikku untuk sekedar bangun jam 2 pagi. ketika alam sadarnya sudah pulih, ibuku tergopoh-gopoh ke kamar mandi. Sejenak kemudian dia datang ke kamar 3 x 3 meter untuk melakukan sholat tahajud. Dia sholat menghadap kiblat. Usai sholat, ibuku membangunkan adikku untuk di ajak ke pasar membelanjakan uang kemarin. Menukarnya dengan sayur mayur dan Berharap rezeki hari esok tidak segera hilang, karena ibuku sangat percaya petuah bahwa 'siapa yang paling cepat bangun pagi, dia bisa mengendalikan dunia melalu rezeki'.

Tentang adikku.
Adikku terbangun di jam yang sangat random. Tak terprogram. Namun semenjak ikut ibuku di Bogor, segala hal tentang adikku tiba-tiba terprogram secara otomatis. Kurasa Bangun tidur di pagi buta bagi pemuda seusianya adalah mimpi buruk. Walau terprogram, alam bawah sadarnya seakan mengatakan 'harusnya tidak seperti ini'. Awalnya tentu saja tak semudah sekarang. Adikku telah melewati banyak hari yang 'di paksa' terprogram seperti ibuku. Setiap pagi buta dia dan ibuku pergi mejemput rezeki di dunia yang hingar bingar di Kota Bogor, And finally he can conquer the random wake up program with desire. Kurasa hanya masalah waktu untuk memolesnya menjadi 'orang keren'.

Tentang ayahku.
Ayahku bangun menjelang adik dan ibuku pergi ke pasar dipagi buta. Secangkir kopi dan beberapa batang rokok, sejenak menjadi kawan akrab untuk sekedar di ajak bersiap-siap melewati hari hari yang liarnya kian menjadi. Kesendiriannya di waktu pagi tak terbantahkan oleh mentari. Ayahku mengiris sayuran, mengepel lantai, menggoreng mendoan. Terkadang hilang entah kemana mengurusi burung-burung peliharaannya. Dan di lain waktu, ayahku memijat badan ibu dan adikku yang kelelahan karena di pecundangi hari ini. Bukankah hidup itu seperti cuaca di pagi buta. Tak tertebak dan entah mendung berkabung atau cerah merekah.

Tentang aku.
Aku terbangun dengan cara dan waktu yang lebih absurd di bandingkan adikku, ayahku, dan ibuku.
Yah... Suatu saat akan kuceritakan pada kalian :)



NB:Mujadi Tani, Yudi Zen Sheero Tifa, dan Irvan Tauramdhanny menyukai ini.
soalnya aku tulis sementara dari facebook dengan hape ayahku yang font-nya kueciiiiil banget. pfft.


Mujix
hey jude, i'm a loser. But you say you wanna revolution in eight days a week.
Bogor, 12 Juli 2013

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...