Langsung ke konten utama

Scrapbook



Aku melewati parkiran itu dengan terburu-buru. Ada banyak urusan yang harus di selesaikan, di kelarkan, dan di bereskan. Matahari bersinar cukup terik, kilaunya yang menyengat sesekali terpantul dari kaca jendela mobil-mobil yang aku lewati. Ah sial. Saat ini aku berharap menemukan segelas teh hangat untuk meredakan dahaga di tenggorokanku. Hei! Kalian tahu tentang seberapa keren takdir ini menjalankan perannya? Walau belum begitu banyak tahu aku yakin bahwa takdir itu ada. Misalnya seperti ini. Adegan melewati parkiran terburu-buru itu sebelumnya diawali adegan galau maha dahsyat yang di sebabkan oleh serangan bernama kangen. What the F*ckin hell!!? Kangen!! Kangen band kali.

Ah.. gak selebai itu juga sih, namun percayalah. Orang yang sedang jatuh cinta akan sering melakukan perbuatan lebai. Emang segitunya yah?iya. emang harus segitu.

Padahal beberapa hari sebelumnya aku pernah main ke rumahnya. Okey. Akan kuceritakan sedikit tentang kejadian kemarin. Dia adalah seorang wanita keren yang bekerja di sebuah penerbit kecil di Kota Solo. Bergerak di divisi illustrasi anak membuatnya menjadi seseorang yang kreatif. Malam itu dia sedang ngambek. Tiba-tiba dia malas untuk sekedar bertatap muka denganku. Sial. Walau gak seganteng Siwon-nya Super Junior tapi juga jangan keterlaluan gitu kali. Huh. Akhirnya kami hanya berbicara dari balik dinding. Dari balik dinding? Ya. Dari balik dinding.

Dia adalah wanita Bergerak di divisi illustrasi anak membuatnya menjadi seseorang yang kreatif. Tapi menurutku berbicara dengan pacar (atau calon pacar? Entahlah. Aku sendiri tidak terlalu memperdulikan status kami.)  dari balik tembok itu terlihat ‘super duper sangat kreatif sekali’.  Kalau boleh jujur, padanan kata ‘super duper sangat kreatif sekali’ adalah gila. Huh. Namun biarlah. Untuk kali ini aku maklum. Aku menganggapnya pengurangan intensitas bertemu agar menjaga kualitas suatu hubungan. Ceileh. Kata-kataku barusan keren yak.

Scrapbook dalah  seni menempel foto atau gambar di media kertas, dan menghiasnya hingga menjadi karya kreatif. Wanita di balik tembok itu sedang pusing memikirkan Scrapbook yang tepat untuk di konsumsi anak-anak. Obrolan kami terus berputar tak tentu arah. Dari Scrapbook sampai facebook hingga mabook (bacanya ‘mabuk’ ea kakak). Kali ini aku banyak mendengar. Dia bercerita dengan sangat antusias tentang awal mula yang katanya telah menjadi hidup di Amerika sekitar 20 tahun lalu (kemungkinan tahun 1990-an gitu). Kisah serunya menempel foto dan gambar sisa untuk membuat Scrapbook yang keren namun cocok untuk di konsumsi oleh anak-anak. Dan masih banyak lagi.

Ada waktu dimana kata-kata hanya membias bersama angin. Aku sesekali tertawa ketika dia menceritakan hal yang lucu. Perlahan terdengar isak lirih dari tangisan. Sepertinya menceritakan hal yang lucu bisa mengingatkanya pada mantan pacarnya yang telah pergi. Sialan. Semoga saja ini hanya dugaanku semata. Mantan pacar sialan (sambil membenturkan kepala ke tembok). Beberapa menit terakhir aku Lebih banyak diam sambil melihat langit-langit ruang tamu. Sepertinya aku maupun wanita di balik tembok sangat menikmati ritual aneh kami. 

Obrolan ini terhenti sejenak. Hening.

Waktu telah beranjak malam. Sepertinya aku harus segera pulang. Dia mengusirku dengan penuh canda, katanya hanya hantu berambut kribo yang berani pulang selarut ini. Aku memaksa pulang. Dia hanya tersenyum manis di balik jendela. Yah. Hanya melambai dari  balik jendela. Bertemu tanpa bertatapan muka itu menyebalkan.  Membuatku harus mengalami adegan galau maha dahsyat yang di sebabkan oleh serangan bernama kangen. What the F*ckin hell!!? Kangen!! Kangen band kali.

Besok aku akan datang lagi ke rumahnya. Walau hanya berbicara dari balik dinding dan Lebih banyak diam sambil melihat langit-langit ruang tamu, kurasa ‘kangen band’-ku ini bisa sedikit terobati :)

Mujix
Hei! Kalian tahu tentang seberapa keren 
takdir ini menjalankan perannya?Akhirnya kami bertemu
di sebuah pagi dimana dia curhat tentang
Scrapbook yang lolos oleh editor.
parfumnya pagi itu benar-benar harum:)
Surakarta,11 Juni 2013

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...