Langsung ke konten utama

Gagasan

Seberapa banyak orang di dunia ini yang gagasannya terhenti di pikiran? Banyaak. Kenapa? Ya, karena ketika gagasan itu diwujudkan, akan ada konsekuensi yang harus diterima, entah itu baik ataupun buruk.

Apalagi jika gagasan tersebut sudah sudah masuk ranah pasar dan memiliki konsumen. Akan banyak gagasan yang berasal dari dirimu harus dipangkas demi keuntungan/kepentingan pihak lain. Dan aku mengalaminya beberapa kali.

Ketika gagasan itu muncul di dalam benak, pilihannya hanya ada dua: diam atau bicara. Dan ketika berbicara dan pemikiranmu diabaikan, diam dan mengikuti arus adalah pilihan terbaik.

Mengikuti arus mungkin memang pilihan terbaik, namun kadang hal itu menyebalkan jika banyak gagasan yang sudah meledak-ledak di kepala.

Itu tandanya, gagasan tersebut harus segera dimunculkan ke permukaan.

Kepalaku juga sama seperti kepalamu. Tersimpan 'bom-bom' yang selalu meledak satu demi satu. Jika orang-orang lain memilih diam atau mengikuti arus, maka aku memilih opsi yang lain. Hal yang aku lakukan dengan banyak pemikiran dan gagasan tersebut adalah mengubahnya ke berbagai media.

Media apa saja? Dan bagaimana? Ya tergantung sih.

Bisa jadi komik (Si Amed, Proposal Untuk Presiden, dll), cerita pendek (tulisan di blog, IG rahasia, dll), sumpah serapah (berkicau di twitter @mujixmujix, buku harian),  Film dan lagu (Ya, aku punya beberapa karya). Intinya media yang ada dan bisa kamu buat.

Bagaimana? Bagaimana cara  yang sederhana dalam memilah berbagai gagasan? It's my way:

1. Reality check. Bisa diwujudkan? Jika bisa, apakah membutuhkan waktu? Dana? Partner? Atau bisa dilakukan sendiri? Diperiksa dulu deh dengan seksama.

2. Untuk apa? Hanya untuk bersenang-senang atau tuntutan pekerjaan? Atau dua hal tersebut berada di sebuah gagasan yang sama?

3. Nilai fungsi. Ada manfaat apakah jika gagasan tersebut diwujudkan? Uang? Kebahagiaan? Kebanggaan? Status sosial? memberi poin guna untuk masyarakat banyak? Atau hanya iseng?

Yah, kurasa 3 poin tersebut sudah cukup untuk dijadikan pertimbangan saat merealisasikan gagasan. Terlalu rumit? Ide dan pemikiran itu seperti api. Bisa membakar rumahmu atau memberikanmu teh panas yang bisa menghangatkan hati yang sendu.

Ketika semua gagasan bercampur rumit hingga tak tampak satu hal pun, aku hanya perlu keluar sebentar dari zona aman dan bersenandung memanggil gagasan itu.

Dan akhirnya. Gambar ini adalah salah satu bukti bahwa aku pernah (dan sedang) terjun ke belantara pasar sektor komik, untuk merealisasikan gagasan orang lain.

Beneran, dan itu sangat menyenangkan.  Aku jadi tahu mengenai pentingnya membuat naskah yang terstruktur. Bagaimana berdiskusi dengan editor demi mendapatkan sebuah karya yang matang.

Adapula momen dimana kita harus bersitegang mengenai hal-hal kecil semacam menghindari menggambar 'adegan berdarah' untuk komik anak.

Banyak sekali yang bisa dipelajari, namun Intinya dari pekerjaan ini, aku jadi yakin bahwa bukan tidak mungkin untuk belajar sambil bekerja. Bekerja sambil bermain. Atau ketiga-tiganya. Apapun. Selama kamu menikmatinya, setiap hari dan setiap pekerjaan adalah tempat untuk mewujudkan gagasan.

Mujix
Dua jam lagi menuju waktu berbuka.
Bogor, 23 Mei 2018

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...