Langsung ke konten utama

Sherina Munaf

Saat aku kelas 2 SMP, Sherina Munaf menginspirasiku membuat karakter komik bernama 'Nicky'. Awalnya nge-fans saat ia main di film Petualangan Sherina. Ya, Si Nicky, mungkin adalah karakter komik wanita pertama yang aku buat.

Oh, jangan tanya kenapa namanya sangat 'english' sekali. Aku gak tahu kenapa. Mungkin karena saat itu tenar Westlife, dan ada anggotanya yang bernama Nicky, kok namanya keren gitu. Ya sudah aku embat. Nicky adalah tokoh 'heroine' dari serial komik 'Panca Semesta'.

Komik 'Panca Semesta' kalo diceritain mah bakal banyak banget. Komikku jaman dulu mah 'ngoyo woro' tapi gak kelar.  Yang ingin aku omongin ialah, intinya, Sherina Munaf adalah pernah menjadi 'role model' perempuan keren saat SD dan SMP, yang akhirnya semua inspirasi tersebut terwajahkan di tokoh komik bernama Nicky.

Waktu berlalu dan terus berjalan.

Sejak SMA hingga tahun kemarin, aku benar-benar 'lupa' dan tidak terlalu perduli lagi soal doi. Jangankan Sherina, tokoh Nicky aja enggak aku urus. Terlupa dan terus terlupa hingga akhirnya doi muncul lagi di film live action 'Wiro Sableng' sebagai Anggini. Apakah ini film kedua yang ia perankan setelah akting di 'Petualangan Sherina'?

Nonton di Bioskop. Satu setengah jam melihat Sherina. Ia yang dulu menyelamatkan Sadam, kini ia menyelamatkan Wiro Sableng. Dia udah besar. Dia masih tetap keren! Dan dia lagi-lagi masih memerankan tokoh yang tangguh. Semua kenangan tentang beliau menyeruak kembali. Seperti saat ia memainkan 'Sherina' di film pertamanya.

Di saat sepanjang film diputar, aku tersenyum penuh haru. Sial, aku ternyata masih nge-fans sama dia. Lalu aku buat fan art-nya deh. Eh direpost sama dia. Ah senangnya, trus tersimpan gitu di highlight IG-nya dia. Perasaanku telah tersampaikan.

She is so cute and very talented. Apalagi saat mendengarkan kembali lagi 'Lihat Lebih Dekat' versi Sherina saat dewasa. Definisiku dalam mengartikan 'bahagia' bertambah satu lagi.

Terus Si Nicky gimana? Mbuh!
Tak fokus nggarap Si Amed dulu aja!

Mujix
Gimana kalau cita-citanya ditambah satu lagi, yakni berfoto dengan Sherina Munaf? Atau mungkin terlibat suatu project dengan doi di masa depan? Ciaaaaa!
Bogor, 13 Oktober 2018

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...