Langsung ke konten utama

Lha Ngopo!?

"Resolusimu nggo 2020 opo, Jik!"
Mas Bejita bertanya padaku saat nongkrong di wedangan Pasar Klithikan pagi ini.

Mau aku jawab 300 dpi, kok udah mainstream banget. Ya sudah aku jawab apa adanya.

"Tahun ini aku gak buat resolusi, tapi buat kebiasaan baru!" Jawabku.

"Dalam sehari aku harus, belajar Inggris satu jam. Menggambar komik lemon Tea, satu jam. Mencari jodoh bribak bribik kiwo tengen satu jam!" Imbuhku lagi.

Mas Bejita ngangguk-ngangguk. Sepertinya ia paham, atau malah ngantuk, entahlah aku enggak tahu.

"Terus?" Tanya Mas Jekek, yang dari tadi ikut nimbrung berbincang dengan kami.

"Jika aku melakukan semua itu secara rutin dan disiplin..."

"...sudah dapat dipastikan tahun depan aku sudah punya komik baru siap terbit dan skill berbahasa Inggris yang mumpuni!" Kataku penuh harap.

"Dan Alhamdulillah, sudah hari ketiga di tahun 2020 kebiasaan-kebiasaan itu terlaksana satu demi satu!" Aku berbicara dengan sangat bangga.

Semua terdiam. Bahkan, penjual angkringan itupun ikutan hening. Woow! Aku bisa melihat tatapan kagum mereka. Namun, bukan Mujix namanya jika tidak ada plot twist dalam setiap perbincangan yang serius nan filosfis ini.

"Tapi sayang..." keluhku sambil menghela nafas panjang.

"Yang belum bisa berjalan satu kalipun kebiasaan 'Mencari jodoh bribak bribik kiwo tengen satu jam!', Mas!" Aku sengaja berkata pelan dan lambat.

"Lha ngopo!?" Tanya Mas Bejita lagi.

"Lha piye carane 'bribak bribik kiwo tengen'..." kataku sambil berteriak parau.

"...yen kontak WA isine lanangan Thok!!" Tawa langsung meledak saat itu juga secara tiba-tiba. Benar-benar pagi yang sangat gembira.

Mujix
Sudah 2020, angka yang cantik untuk sebuah perhalatan bernama 'nikah'.
Sukoharjo, 3 Januari 2020

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...