Langsung ke konten utama

Coach Olahraga Wahid

Waktu sedang ngerjain commission, beberapa bocil ini merajuk ke ruang kerja buat minta 'olahraga bareng'. Entah sejak kapan mereka kadang suka nimbrung gitu ketika aku ada jadwal rutin jogging seminggu sekali. 

Aku di minggu-minggu ini udah kayak kipas angin,  muter-muter dari job satu ke job yang lain.  Pekerjaan sedang banyak, aku suka uang.  Aku suka banyak uang.    

Rasanya ingin menolak, namun kalimat penolakanku berhenti di tenggorokan, karena kalah dengan antusias dan semangat mereka. 


"Ah yowislah,  pisan-pisan nglereni gaweyan luwih risik!" begitu pikirku. 

Tanpa banyak mikir aku langsung memakai jarsey biru andalan, sepatu running dan celana pendek seharga 10K yang aku beli dulu di Pasar Pagi Klitikan Semanggi.

Jadwal jogging sih lusa, namun kurasa tak ada salahnya jika olahraga lagi hari ini. Kemerdekaan paling sederhana menjadi seorang freelancer adalah bisa mengatur jam kerja secara dinamis, yang tentu saja harus aku manfaatkan dengan betul. 

Uang bisa dicari,  namun mengumpulkan dan menemukan bocil-bocil yang menganggapmu sebagai 'Coach Olahraga Wahid' tidak bakal terjadi setiap hari. 

Pekerjaan akan selalu ada, bahkan ketika kau tua dan tiada. Jadi tidak ada salahnya untuk rehat sejenak dan meluangkan waktu bercengkrama dengan keluarga, pacar (kalo punya, aku uhuk single btw), teman,  gebetan,  kolega  atau orang-orang yang menganggapmu ada. 

Dari kiri ke kanan: Bilal,  Gantar, Anin,  Kayla and the last one,  Nicholas Saputra Bootleg version. 

Mujix
Mensana Carpore Sano. 
Elo yang ke sana,  gw yang ke sono. 
Simo,  17 Agustus 2020

Postingan populer dari blog ini

Si Eja is Back!!

Tuyul kecil yang bernama Eja. suka menggelinding kemana-mana. kebiasaan terupdate dari si Tuyul ini adalah suka nyiumin knalpot sepeda motornya kakakku. iya, dia SUKA NYIUMIN KNALPOT.  makanya kalo motor abis di pake biasanya si Eja di buang dulu entah kemana. Abis nangis, soalnya dia suka gak terima kalo tiba-tiba di jauhin dari knalpot motor yang abis di pake. kasihan kan kalo ngemut knalpot panas, mending doi ngemut kerupuk atau ngemut dada ibunya saja (netek maksudnya -___-a). oh iya, kerupuk ini biasanya cuman di emut doang, jarang dimakan, kalo sedang gak mood si kerupuk cuman diremuk-remuk pake tangan. adegan 'meremuk kerupuk' itu ngingetin sama monsternya Ultraman saat menghancurkan gedung-gedung pencakar langit kota Tokyo. sama-sama Brutal!!! adegan ini setidaknya menjelaskan bahwa Si Eja suka di kelitikin perutnya pake kepala bapakku yang botak. mungkin si Eja merasa geli-geli anget gimana gitu kali yaaa. adegan paling lucu yang bisa bik...

Laporan harian:)

Setelah berteori ria tentang makna MANUSIA dengan mas roso di postingan kemarin, sekarang saatnya melaporkan banyak hal yang terjadi dua mingguan kemarin. Hari ini adalah hari ke 25 di bulan mei, masih saja panas, terkantuk-kantuk dan tentu saja bermalas-malasan. Hidupku tak banyak berubah kurasa, berkutat dengan rutinitas yang akhir-akhir ini kurasa cukup menyenangkan. Aku sedikit banyak telah belajar tentang pengendalian mood dan semangat. Ada beberapa poin penting yang pelu dicatat dibulan mei ini, yang pasti aku dari awal bulan telah di sibukkan oleh profesi idealisku yaitu sebagai komikus amatir. Yeah.. kurasa kalian mengerti apa yang aku maksudkan, yup.. aku mulai mengerjakan lemon tea dengan semangat. Sebuah komik labil tentang cinta yang tertangguhkan selama hampir 1 tahun (dan hampir saja ide itu membatu menjadi fosil dan bermutasi menjadi virus mematikan bernama “galau”:D). Banyak kejadian yang membuatku memantapkan niatku untuk mengkelarkan projek ini, sengenggak-enggaknya...

November Rain!

Sudah beberapa hari ini, studio tempatku mengerjakan komik sangat berantakan. Berantakan pake banget. Sama berantakannya kayak muka gue.  Sebenarnya yang berantakan cuman meja gambarnya sih, sebenarnya itu juga BUKAN meja gambar yang kayak di studio-studio komik gituh. Lebih tragis lagi, aslinya meja tempatku mengerjakan komik adalah meja makan. Setahun sekali saat lebaran, meja itu biasanya dikeluarkan buat tempat toples Rempeyek, Rengginang, Jenang, dan tentu saja makanan-makanan alien lainnya.  Akhir lebaran tahun ini, meja makan itu dengan resmi bertransmigrasi dari ruang tamu menuju studio komik yang keren banget ini. Begitu. Bulan November 2014 seminggu lagi bakal abis, Dompetku juga mulai menipis, harga BBM yang kemarin naik makin membuatku meringis.  Terus aku kudu piye?  Aku juga tidak tahu, namun yang pasti, aku harus mengerjakan beberapa halaman komik yang belum kelar. Hal itulah yang membuat studio tempatku mengerjakan komik menjadi sangat berantakan...