Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Hari Dia Nikah Sedunia

'Untuk apa aku hidup?' ucapku kala bara api yang selalu kugenggam itu tiba-tiba hilang. Pikiran semrawut. Mataku memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong. It's suck!  Hidup yang seperti ini benar-benar memuakkan.  Beberapa jam lalu. Aku mendengar kabar kalau dia sudah menikah. Aku tahu kalau kabar ini akan datang cepat atau lambat. Namun tetap saja hantaman itu terlalu keras dari yang aku duga.  Semenjak saat itu pikiranku penuh dengan pertanyaan 'Kenapa,  Tuhan. Kenapa!!?'. Aku sendirian malam ini. Berada di lantai dua sebuah kafe di UMS. Menatap nanar. Pikiran hilang. Meratapi dan memaki nasibku sendiri. Menyalahkan semua hal. Dan berakhir dengan beberapa bulir air mata yang keluar dalam diam.  Andai saja di depanku ada tombol 'Reset' aku akan menekannya tanpa pikir panjang. Andai saja semua uangku di tabungan bisa memperbaiki keadaan ini,  akan kubobol tanpa berpikir jernih.  Sialnya tak ada tombol.  Malangnya uangku tak berguna.  Se...

Bola Mata

Mamakku berjualan jajanan di depan rumah. Target marketnya adalah bocil-bocil SD. Nah, beberapa hari belakangan ini, jajanan bernama 'Bola Mata'.  Apa itu Bola Mata? 

Asma Kinarya Japa

Nama Mujix hampir tersematkan di semua karyaku. Mungkin kalian ada yang penasaran gimana sih awal mulanya aku nemu nama pena tersebut. Gak penasaran?  Yowis gak papa. Aku paham kok emang priority tiap orang beda-beda. Tapi gak papa kan ya jika aku berbagi cerita. Daripada hilang ditelan waktu dan lenyap bagai debu. Wkwkwk Jadi gini, aku dulu bersekolah di SMK N 9 Surakarta, aku yang kala itu sedang lucu-lucunya belajar dan berkarya dengan komik, akhirnya merasa butuh nama pena. Atau nama panggung, intinya label biar gampang diingat orang saat bikin karya.  Terus saat itu sedang marak beberapa komikus Indonesia menggunakan nama pena yang ke-Jepang-Jepang-an. Kan aku jadi kepengen, tapi bingung juga ya nyari nick name yang bagus.  Ya udah karena gak mau pusing,  aku penggal aja kata 'Muji' lalu aku tambahi huruf 'X' dibelakangnya. Jadilah nama 'Mujix'. Kenapa harus huruf 'X'? Soalnya di sepanjang aku hidup,  sesuatu brand yang mempunyai akhiran...

Pak Zuhri

Lik Zuhri adalah kerabat jauhku. Rumah beliau berada di jauh ujung pucuk desa, di sebuah daerah yang bernama Majan. Aku tak memiliki banyak interaksi dengannya. Mungkin memang karena beliau itu sepantaran bapakku, yang tentu saja secara lingkup aktivitas tak terlalu intens bertemu. Namun walau begitu, beberapa kali aku bertemu beliau untuk mengurus KTP. Ya, beberapa kali urusan KTP di keluargaku 'dibantu' oleh beliau.  Beberapa minggu ini Pak Zuhri menderita sakit. Aku belum sempat menjenguk. Dan kalo dipikir-pikir aku memang juga tak tahu banyak kalau Pak Zuhri sedang keadaan tidak sehat. Kata bapakku ada sesuatu yang salah dengan perutnya. Bapakku beberapa kali ke rumahnya untuk memijat dan menjenguk. Aku yang sedang sibuk hanya bisa menitipkan uang santunan yang tak seberapa. Sedih.  Kemarin di grup watsap keluarga besar,  Omku mengunggah keadaan Pak Zuhri. Tampak badannya kurus,  dengan wajah sangat pucat dengan berbagai selang infus di sekitarnya. Aku terkejut d...

Tanggunganku

Bebanku banyak banget. Semua kebutuhan rumah secara finansial aku yang nanggung. Mulai dari biaya hidup hingga jatah preman para meng yang kini jumlahnya 7 ekor. Aaaaaaaa.  Jujurly aku agak capek. Apalagi aku saat ini udah gak kerja full time lagi. Mau nyari kerja full time lagi?  Enggak sih. Tapi mau duitnya rutin. Wkwkwkkw Sebagai anak korban generasi roti lapis,  kadang aku merasa iri dengan orang-orang di luar sana. Jadi udah bukan perkara baru lagi ya kalo aku aslinya kadang suka sirik sama rezeki orang lain. Keknya semua manusia punya penyakit ini deh. Wkekek Aslinya aku tipikal yang gak mau ngeluh soal ini. Namun beberapa minggu belakangan,  pengeluaran bulanan yang aku tanggung benar-benar melambung to the max. Banyak banget. Melebihi batas maksimal. Uangnya ada sih. Sayangnya sudah mulai menggerus tabungan yang seharusnya dipakai untuk masa depan.  Kemarin aku akhirnya sambat ke mamak,  bapak,  dan adik. Intinya bilang kayak yang aku tuliskan ...